Joki Vaksinasi Covid-19 di Semarang Ditangkap, Akui Dibayar Rp. 500 Ribu

Joki Vaksinasi Covid-19 di Semarang dibekuk.

Semarang, 6/1 (BeritaJateng.tv) – Nekat seorang wanita di Kota semarang menjadi joki vaksinasi Covid-19, cuman hanya diimingi dengan uang sebesar 500 ribu saja.

Hanya karena diiming imingi uang 500 ribu saja, wanita tersebut rela menjadi joki dengan menerima vaksinasi menggunakan identitas orang lain yang tak mau divaksin di Kota Semarang.

Mengetahui hal tersebut Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar memberikan keterangan bahwa pelaku joki tersebut yakni wanita berinisial DS (41) warga asal Kelurahan Kuningan, Semarang Utara.

Dijelaskan oleh Kapolrestabes Semarang bahwa DS beraksi menjadi joki vaksin di Puskesmas Manyaran.

“Joki ini beraksi atas perintah CL (37) warga kecamatan Ngaliyan Semarang yang tidak mau divaksin. Selain atas perintah CL, joki juga diperintah seorang makelar berinisial IO (47) warga asal Kecamatan Ngaliyan Semarang,” kata Kombes Irwan, saat jumpa pers, di Markas Polrestabes Semarang, Rabu (5/1/2022)

Aksi nekat pelaku ini kata dia terjadi pada 3 Januari 2022 lalu sekitar pukul 10.30 WIB. Aksi ini berawal dari CL yang enggan divaksin namun memerlukan data vaksinasi untuk berpergian dan melengkapi Aplikasi PeduliLindungi. Karena adanya hal itu, ia lantas meminta makelar IO agar mencarikan seseorang yang mau menjadi joki vaksinasi covid-19

“Karena meminta adanya joki, makelar ketemulah dengan DS. Aksi pelaku terbongkar setelah petugas puskesmas mendapati kejanggalan. Jadi, ketika DS datang, puskesmas mendapati kok DS bawa identitas CL. Saat dilakukan skrining, antara fisik dan identitas kelihatan beda seperti fotonya,” jelasnya

Lanjutnya, dari skrining tersebut, pelaku DS mengakui diperintah untuk menjadi joki vaksin menggantikan CL.

Menurut DS dengan menggantikan vaksinasi Covid-19 kemudian diimingi dengan upah kepadanya dari CL atas kerjanya sebagai joki vaksinasi.

“DS memberikan upah sebesar Rp 500 ribu. Tapi karena aksi joki ini diketahui, vaksin batal diberikan,” ujar dia

CL mengaku terpaksa memakai jasa joki karena beberapa alasan. Diantaranya yakni dia sering bepergian luar kota dan harus sudah divaksin untuk mengisi data di aplikasi PeduliLindungi.

“Tapi di sisi lain saya sudah pernah kena covid-19 dan punya penyakit komorbid. Dari situ saya berasumsi saya tidak perlu divaksin karena tubuh saya sudah kebal. Akhirnya saya pakai joki,” kata CL

Kemudian Dirinya meminta bantuan makelar untuk dicarikan joki vaksinasi Covid-19, dan ada yang mau, akhirnya terjadilah joki vaksinasi covid-19 tersebut.

“Saya memberi upah Rp 500 Ribu karena ibu DS memang butuh uang,” ucapnya.

Joki berinisial DS mengaku mau jadi joki karena memang membutuhkan uang untuk kebutuhan keluarga.

dirinya mengaku sebelum jadi joki sudah dua kali mendapat suntikan vaksin covid-19.

“Ya saya mau jadi joki karena ada iming iming uang,” jelasnya. (Ak/El)

Tinggalkan Balasan