Karenanya, yang terjadi kemudian Askab PSSI Kabupaten Semarang ternyata tidak mendaftar pada BK Porprov Jawa Tengah 2026 untuk cabang olahraga sepak bola.
“Mengapa saya katakan demikian, karena ketika sepak bola tidak bisa terlaksana, tetapi untuk cabang futsal bisa terlaksana (pendaftaran BK porprov). Mengapa ini bisa terjadi?” tegasnya.
BACA JUGA: Asprov PSSI Jateng Siapkan 22 Tim untuk Kualifikasi Sepak Bola Porprov XVII 2026
Demikian pula, ketika cabang olahraga yang lain tidak ada persoalan dan bisa mendaftar BK. “Berarti ada hal yang tidak terpahami oleh pengurus yang bertanggung jawab pada cabang sepak bola tersebut,” tandas Dodi.
Oleh karena itu, lanjut Dodi, terkait hal ini KONI Kabupaten Semarang mengembalikan persoalan ini kepada pengurus Askab PSSI Kabupaten Semarang bagaimana pertanggungjawabannya nanti.
Pasalnya, KONI Kabupaten Semarang tidak memiliki hak untuk melakukan intervensi. Selain hanya mengoordinir, mendorong, dan mengajak pengurus cabang olahraga untuk membangun prestasi.
“Termasuk di dalamnya membangun prestasi di cabang olahraga sepak bola yang ada di Kabupaten Semarang ini,” tandas Dodi bersama beberapa pengurus KONI Kabupaten Semarang. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi