Scroll Untuk Baca Artikel
Catatan Editor

Kaesang Tak Dominan, Bambang Pacul Belum Bergerak

×

Kaesang Tak Dominan, Bambang Pacul Belum Bergerak

Sebarkan artikel ini
Ricky Fitriyanto
Ricky Fitriyanto (Dokumen Pribadi)

MENARIK mencermati hasil survey terbaru kandidat dalam Pilgub Jawa Tengah yang belum lama ini dirilis Indikator Politik Indonesia. Dalam survey tatap muka pada 10-17 Juni 2024 tersebut, sejumlah nama konsisten muncul dalam berbagai simulasi.

Setidaknya ada lima kandidat teratas dalam survey Pilgub Jawa Tengah yang Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof Burhanuddin Muhtadi rilis secara online itu.

Kelimanya adalah Putra Presiden Jokowi sekaligus Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, dan Bupati Kendal Dico Ganinduto.

BACA JUGA: Pilgub Jawa Tengah, Menanti ‘Jago’ Jokowi dan Calon PDIP

Lima tokoh tersebut muncul dalam simulasi terbuka Top of Mind. Dalam simulai ini, responden bebas menyebutkan nama Calon Gubernur yang mereka pilih. Hasilnya, Ahmad Luthfi menempati posisi teratas (8,6 %), kemudian Dico Ganinduto (4,6 %), Taj Yasin Maimoen (4,3 %), Bambang Pacul (4,1 %), dan Kaesang Pangarep (4,0 %).

Belum ada kandidat yang mendominasi. Faktanya, sebanyak 65,7 % responden menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan.

Sementara dalam simulasi semi terbuka 20 nama (responden disodorkan 20 nama), Kaesang Pangarep menempati posisi tertinggi (17,7 %), Ahmad Luthfi (15,6 %), Taj Yasin Maimoen (12,8 %), Bambang Pacul (6 %), dan Dico Ganinduto (5,6 %).

Urutan nama-nama tersebut tak berubah dalam simulasi 10 nama, 8 nama, dan 6 nama.

Sedangkan dalam simulasi 4 nama, Ahmad Luthfi mendapatkan 29,9 %, lalu Taj Yasin Maimoen (27,5 %), Bambang Pacul (14,4 %), dan mantan Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Abdul Wachid (6,5 %).

Pada simulasi 3 nama, muncul nama Ahmad Luthfi (34,4 %), Taj Yasin Maimoen (29 %), dan Bambang Pacul (15,9 %).

Nama Kaesang terdongkrak tingkat kepuasan ke Jokowi

Munculnya nama Kaesang dalam bursa Pilgub Jawa Tengah membuat banyak orang terhenyak. Namun saya sendiri sebenarnya tidak terlalu kaget. Sebelumnya, nama putra bungsu Presiden Jokowi tersebut telah diisukan maju di Pilgub DKI Jakarta.

Bahkan, Partai Golkar mengusulkan duet Kaesang Pangarep dan Jusuf Hamka (Babah Alun) sehingga muncul singkatan Kabah.

Nama Ketua Umum PSI tersebut sebelumnya juga muncul di Depok, bahkan banyak disebut bakal maju Pilkada Surabaya. Kemana sebenarnya Sang Putra Mahkota ingin didorong maju? Hingga kini belum ada kepastian.

Terlebih setelah munculnya putusan Mahkamah Agung (MA) soal batas usia Calon Kepala Daerah. Sulit untuk tak membuat praduga ini merupakan jalan bagi Kaesang maju Pilkada, setidaknya menurut asumsi publik.

Pasca terpilihnya Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dan itu berarti sudah pasti tak maju Pilgub, sosok Kaesang bisa menjadi representasi Presiden Jokowi. Tingginya popularitas dan elektabilitas Kaesang tak mengherankan.

Terlebih jika merunut tingkat kepuasan kinerja Presiden (masih dalam survey yang sama) yang angkanya cukup tinggi. Responden yang menjawab cukup puas mencapai 66,5 %, sangat puas (18,7 %), kurang puas (12,5 %), dan tidak puas sama sekali (1,8 %).

BACA JUGA: Soal Pilgub Jawa Tengah 2024, Kaesang Sebut Punya Peluang Lebih Besar dari DKI

Nama Kaesang juga tak muncul tiba-tiba. Pada masa kampanye Pileg lalu, baliho bergambar Kaesang dan Jokowi terpasang seantero nusantara. Tulisan pesannya jelas, “PSI Partai Jokowi”. Meski PSI tak lolos parlemen, publik sudah lumayan kenal Kaesang.

Naiknya nama Ahmad Luthfi juga cukup wajar. Kapolda Jawa Tengah ini gencar bersosialisasi sejak Ramadhan lalu. Baliho bergambar Luthfi telah terpasang rapat di sepanjang jalur pantura. Baik yang berseragam dinas maupun kini memakai baju non dinas.

Luthfi juga rajin menyambangi sejumlah ulama dan tokoh masyarakat, menggelar pertemuan dengan tema Kamtibmas, hingga menghadiri berbagai acara.

Perdebatan soal Kaesang atau Luthfi bakal alot

Luthfi menjabat Kapolda Jawa Tengah sejak 8 Mei 2020. Itu berarti sudah 4 tahun lebih menempati posisinya tanpa ada rotasi. Stigma sebagai orang dekat Presiden Jokowi bisa memberikan keuntungan baginya.

Pelantikan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian menguatkan dugaan untuk memberikan jalan bagi Luthfi maju Pilgub.

Masalahnya, antara Kaesang dan Luthfi, siapa yang bakal paling mendapatkan ‘Jokowi Effect’. Dengan posisi Kaesang sebagai putra Jokowi, tentu mudah menjawabnya.

Pengamat politik dan Founder Lembaga Survey Kedai Kopi, Hendri Satrio mengatakan, munculnya nama Kaesang bisa menyulitkan langkah Ahmad Luthfi. Sebab perdebatan tentang siapa yang akan menjadi Calon Gubernur (jika keduanya berpasangan) bisa sangat alot.

Mungkinkah partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) berkompromi untuk mengajukan satu nama? Jika keduanya maju dan berhadapan, posisi Luthfi bisa tak menguntungkan.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik di sini.

Tinggalkan Balasan