MESKI pelaksanaannya tinggal hitungan bulan, kontestasi Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jawa Tengah seolah kurang greget. Jika menengok provinsi lain di Pulau Jawa, Pilgub Jawa Tengah tampak kalah riuh.
Setidaknya ada 3 provinsi tetangga Jawa Tengah yang sosok petahananya masih bisa maju kembali. Ada Khofifah Indar Parawansa yang kini menjadi kandidat kuat di Jawa Timur. Khofifah dengan tegas menyatakan bakal maju kembali. Elektabilitasnya tinggi dan nyaris tak ada kandidat lain yang mampu menandingi. Ia juga kekeh akan kembali berpasangan dengan Emil Dardak, meski sejumlah partai politik berupaya menggoyang paket tersebut.
BACA JUGA: PKB Siap Koalisi dengan Gerindra di Pilgub Jawa Tengah 2024, Sudaryono: Ini kan CLBK, Los-los Saja
Khofifah berada diatas angin karena mendapat dukungan dari sejumlah partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sementara PDIP sempat menyebut nama Tri Rismaharini dan Pramono Anung untuk mereka usung.
Di Jawa Barat, nama Ridwan Kamil masih menjadi calon terkuat meski Kang Emil juga punya kemungkinan maju Pilgub DKI Jakarta. Selain Kang Emil, ada juga Dedi Mulyadi yang merupakan jago dari Partai Gerindra.
Sedangkan nama Anies Baswedan menjadi kandidat yang paling diunggulkan untuk Pilgub DKI Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru saja mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan-Shohibul Iman. Kontestasi Pilgub DKI Jakarta tampaknya paling dinamis karena selain Anies, juga muncul banyak nama lain seperti Ahok, Ahmad Sahroni, Ridwan Kamil, hingga Kaesang Pangarep.
Pilgub Jawa Tengah seru karena tak ada petahana
Pilgub Jawa Tengah tahun ini menyuguhkan lapangan pertempuran yang rata karena tak adanya petahana. Namun kondisi tersebut tak lantas membuat proses kandidasi menjadi ramai. Dari pengamatan media, setidaknya ada 3 tokoh yang aktif bergerak.
Salah satunya adalah Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono. Mantan ajudan Prabowo Subianto ini mengaku sudah mendapat perintah untuk maju. Karena itu ia gencar melakukan sosialisasi.
Nama kedua adalah Bupati Kendal Dico Ganinduto yang mengaku mendapat perintah dari Partai Golkar untuk maju. Baliho dan MMT Dico juga sudah terpasang dimana-mana.
BACA JUGA: Mas Dar Kerap Dicap Pendatang Baru di Pilgub, Gerindra Jawa Tengah: Elektabilitas Selalu Tiga Besar
Nama lain yang juga aktif bersosialisasi adalah Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi. Jenderal bintang dua tersebut memang saat ini masih berstatus polisi aktif. Dalam beberapa wawancara ia mengatakan saat ini hanya fokus pada kedinasan dan belum memikirkan soal politik. Ia bahkan mengaku bercita-cita menjadi Lurah Baki, Sukoharjo setelah purna tugas.
Namun masifnya baliho dan media luar ruang bergambar fotonya yang kini berpakaian sipil tentu mengindikasikan ada kerja-kerja politik dari tim maupun relawan.
Presiden Amerika Serikat ke 32, Franklin D Roosevelt mengatakan “Dalam politik, tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Jika itu terjadi, anda dapat bertaruh hal itu pasti direncanakan”.
Belakangan baliho yang terpasang menyandingkan Ahmad Luthfi dengan Taj Yasin Maimoen, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah. Gus Yasin merupakan tokoh dengan elektabilitas cukup tinggi. Putra ulama karismatik almarhum KH Maimoen Zubeir tersebut baru saja meraih 3,8 juta suara. Menempatkannya sebagai peraih suara tertinggi Calon DPD RI asal Jawa Tengah.
BACA JUGA: Tanggapi Isu Jokowi Sokong Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah 2024, Ini Kata Ketua DPP PDIP
Baliho bergambar Ahmad Luthfi-Taj Yasin tentu membuat publik bertanya-tanya. Benarkah dua tokoh tersebut sudah menjadi pasangan calon? Faktanya, hingga saat ini belum ada satupun partai maupun koalisi partai yang memastikan rekomendasi pasangan untuk Pilgub Jawa Tengah.
Luthfi belakangan juga rajin bersilaturahmi ke sejumlah ulama Jawa Tengah.
Relawan Jokowi sebut nama Luthfi untuk Pilgub Jawa Tengah
Nama Ahmad Luthfi sulit dilepaskan dari Presiden Jokowi. Relasi keduanya terjadi saat Luthfi menjabat Wakapolres Surakarta pada 2011. Saat itu Jokowi menjadi Walikota Solo. Saat Luthfi naik menjadi Kapolres Solo pada 2015, Jokowi telah menjadi Presiden RI.
Jika menilik pemberitaan beberapa minggu ke belakang, setidaknya ada 2 sinyalemen yang menguatkan kedekatan tersebut. Pertama pernyataan Komandan Relawan Sekber Solo Raya, Setyo Wisnu Broto. Setyo mengklaim telah mendapatkan arahan dari Jokowi terkait dukungan kepada Ahmad Luthfi untuk maju Pilgub Jawa Tengah.
Setyo mengungkap, Jokowi memberikan arahan agar relawan melihat elektabilitas Kapolda Jateng tersebut dalam berbagai survey. Jokowi, seperti diungkap Setyo, menyatakan bakal memberikan dukungan jika elektabilitas Ahmad Luthfi tinggi.