Tak sendirian dalam melacak kasus TBC, Dinas Kesehatan Jateng juga bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk Tim Penggerak PKK hingga USAID.
Di masa mendatang, Pemprov Jateng bersama USAID, akan melakukan pendampingan di lima kabupaten/kota, yakni Kota Semarang, Kota Surakarta, Kabupaten Kudus, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Cilacap.
“Pendampingan itu kita lakukan selama lima tahun, mulai Juli 2023 sampai Juli 2028. Sehingga diharapkan Jawa Tengah bisa bebas TBC pada 2030,” beber Irma.
BACA JUGA: Ramai Penolakan Vaksinasi Polio, Pakar Unnes: Perlu Cakupan 100 Persen Agar Satu Negara Kebal
Turut hadir dalam acara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno menjelaskan bahwa temuan kasus TBC di Jateng memang terhitung tinggi, bahkan tertinggi se-Indonesia. Menurutnya, temuan kasus memang mesti didorong, agar dapat dilakukan penanganan lebih baik. Sama halnya seperti slogan penanganan TBC ‘TOSS’, yang berarti ‘Temukan, Obati sampai Sembuh’.
“Temukan saja itu butuh effort. Makanya, penanganan TBC tidak bisa parsial (sebagian pihak saja), tapi butuh upaya kolaboratif,” beber Sumarno.(*)
Editor: Farah Nazila