SEMARANG, beritajateng.tv – Banjir rob yang terjadi di daerah Sayung, Kabupaten Demak belum juga surut. Tidak hanya pemukiman warga di pesisir pantai, namun genangan air laut juga telah meluap hingga jalan raya.
Stasiun Metereologi Maritim Tanjung Emas Semarang, telah mengimbau masyarakat mengenai peringatan potensi banjir rob yang terjadi pada Jumat, 4 Juli 2025. Lantas, apa solusi yang tepat untuk menangani masalah banjir rob tersebut?
Menurut Prof. Dr. Ignasius D.A. Sutapa, M.Sc., Director of Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) UNESCO C2C, solusi untuk mengendalikan atau mengurangi dampak banjir rob ini adalah dengan relokasi dan sterilisasi pesisir pantai.
“Fenomena (banjir rob) terus terjadi, ya yang bisa dilakukan relokasi untuk jangka pendeknya,” ujarnya saat beritajateng.tv hubungi melalui telepon pada Jumat, 4 Juli 2025.
Prof. Ignas, sapaan akrabnya, melanjutkan bahwa pemukiman yang berada di pesisir pantai memang perlu di relokasi karena berada di wilayah sempadan pasang surut air laut.
“Air laut terus meninggi, pemukiman yang tidak layak ini juga belum tentu kuat untuk menahan abrasi dan sebagainya,” lanjutnya.
BACA JUGA: Lakukan Kunjungan, Ketum PMI Jusuf Kalla Pastikan Kebutuhan Pengungsi Banjir Demak Jilid 2 Terpenuhi
Menurutnya, wilayah yang harus direlokasi adalah pemukiman yang rentan ambles. Secara geologis dan morfologis, wilayah tersebut memiliki jenis dataran aluvial lunak yang cenderung labil dan rawan pergerakan tanah dan penurunan muka tanah serta rentan terkena abrasi.
“Secara topografi kan kelihatan tempat-tempat yang rentan ambles. Wilayah yang rentan abrasi, tempat-tempat itu tadi kan bisa dipetakan dan bisa dilihat dari peta,” kata Prof. Ignas.
Dia menambahkan bahwa air laut saat ini sudah bersentuhan langsung dengan pemukiman bahkan jalan raya.
Meskipun telah terlaksana upaya untuk meninggikan permukaan jalan raya, banjir rob akan tetap terjadi karena permukaan air laut juga akan terus meninggi.
“Kalau sekarang kan laut itu sudah bersentuhan dengan jalan, bersentuhan langsung dengan perumahan,” tuturnya.