“Nilai-nilai kearifan lokal Samin bisa menjadi fondasi yang kuat dalam pembentukan karakter anak-anak kita. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang Samin melalui kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah,” jelas Syamsul.
Menurutnya, langkah ini perlu melibatkan Dinas Pendidikan serta para budayawan dan peneliti yang telah melakukan kajian mendalam tentang ajaran Samin. Alhasil, para stakeholder dapat merumuskan materi atau konsep yang tepat ketika masuk dalam kurikulum.
Syamsul menambahkan, pengenalan Samin kepada generasi muda tidak cukup hanya dengan memakai pakaian adat. Namun, mereka juga perlu mempelajari, memahami, dan menerapkan pengetahuan tentang kearifan lokal Samin dalam kehidupan sehari-hari.
Harapannya, rencana ini dapat menjadi upaya strategis dalam melestarikan warisan budaya Samin sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus bangsa. (*).
Editor: Andi Naga Wulan.