SEMARANG, beritajateng.tv – Kelurahan Pudakpayung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang berhasil lolos masuk tiga besar Kelurahan Berprestasi Tingkat Nasional dari Regional II Tahun 2024.
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama jajarannya hadir secara langsung mendampingi Lurah Pudakpayung. Dalam verifikasi dan pemaparan Lomba Kelurahan Berprestasi Tingkat Nasional di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta, Kamis 19 September 2024.
Sebelumnya, tim juri dari Kemendagri telah lebih dahulu melakukan peninjauan langsung dan penilaian klarifikasi kelurahan se-regional II tahun 2024.
BACA JUGA: Semarang Masuk 10 Besar Nasional I-SIM SDGs, Paparkan Keberhasilan Pengembangan Batik Pewarna Alami
Setelah melalui seleksi ketat, Kelurahan Pudakpayung akhirnya masuk dalam tiga besar kelurahan berprestasi tingkat nasional.
Usai pemaparan, Mbak Ita sapaan akrabnya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas prestasi Kelurahan Pudakpayung masuk nominasi tiga besar tingkat nasional, untuk regional Jawa Bali.
“Tentu ini menjadi penyemangat kota Semarang atas komitmen mengembangkan seluruh kelurahan-kelurahan yang ada di Kota Semarang. Tidak melihat kelurahan itu ada di Semarang bawah, atas maupun tengah. Tetapi untuk kesejahteraan yang merata di kota Semarang,” ujar Mbak Ita.
Pengelolaan dan Penanganan Sampah
Menurut dia, banyak yang di sorot oleh mentor dan dewan juri dalam sesi pemaparan lomba Kelurahan Berprestasi Tingkat Nasional kali ini. Terutama terkait pengelolaan dan penanganan sampah di masyarakat.
Masyarakat di kelurahan Pudakpayung telah memulai program pilah sampah dari lingkup terkecil di rumah tangga. Sehingga sampah hasil di tingkat rumah tangga, telah di saring di Bank Sampah Payung Lestari sebelum ke TPA.
Dia mengakui jika banyak inovasi-inovasi yang dikembangkan pemerintah kota (Pemkot) Semarang dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk pengolahan sampah.
“Saat ini kami sedang mengembangkan project yang bekerja sama dengan BRIN. Jadi salah satunya adalah pengelolaan limbah sampah plastik untuk menjadi bahan bakar setara solar,” kata Mbak Ita.
Ia menyebut, dari 100 kilogram sampah plastik yang terkumpul bisa diubah menjadi 100 liter bahan bakar setara solar.
“Ini sudah kami anggarkan di APBD perubahan untuk kita bisa bagikan di beberapa titik, salah satunya di Pudak payung,” ujarnya.