“Sistem distribusi airnya kan mayoritas itu 80 persen pakai air sungai, itu airnya sudah bagus, BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) yang punya kewenangan untuk mengelola itu,” imbuhnya.
Selain memastikan ketersediaan air cukup saat kemarau Semarang, Yudi juga menjamin wilayah Semarang tidak terlalu berdampak parah pada Juni 2023.
Kendati demikian, ia tetap mengimbau masyarakat untuk menghemat air sebagai langkah antisipatif.
“Biasanya ya masyarakat secara otomatis itu saat kemarau harus irit, menampung air di tandon mereka. Mereka sudah menyesuaikan diri sendiri biasanya,” katanya (*).
Editor: Andi Naga Wulan.