Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

BPBD Jateng Salurkan 2 Juta Liter Air Bersih Dampak Kekeringan, Ini Kabupaten yang Terima Paling Banyak

×

BPBD Jateng Salurkan 2 Juta Liter Air Bersih Dampak Kekeringan, Ini Kabupaten yang Terima Paling Banyak

Sebarkan artikel ini
bantuan air bersih
Ilustrasi penyaluran air bersih. (Foto: Freepik)

SEMARANG, beritajateng.tv – Sebanyak 2 juta lebih liter bantuan air bersih didistribusikan sebagai dampak kekeringan di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Adapun Kabupaten Klaten menerima jatah air bersih terbanyak, yakni 535 ribu liter.

“Datanya per 27 Juli hari Jumat kemarin. Kalau misalnya kabupaten/kota sudah ada di 16 kabupaten/kota, meliputi 48 kecamatan di 87 desa. Kalau total air distribusinya jumlahnya 2.627.000 liter,” ucap Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Darurat BPBD Jateng, Diki Rulli Perkasa saat dihubungi beritajateng.tv, Selasa, 1 Agustus 2023.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

BACA JUGA: Telah Salurkan Sejuta Liter Air Bersih, BPBD Jateng Sebut 12 Daerah di Jateng Mulai Alami Kekeringan

Sebagai kabupaten penerima bantuan air bersih terbanyak dari BPBD Jateng, Klaten berstatus siaga darurat bencana kekeringan sesuai SK No.360/193/2023.

Berjarak tak jauh dari Klaten, Kabupaten Sragen menjadi penerima distribusi air bersih terbanyak kedua, yakni sebanyak 465 ribu liter untuk 5 kecamatan dan 8 desa.

Dapat bantuan air bersih, Kabupaten Semarang tak luput dari bencana kekeringan

Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Grobogan berada di posisi ketiga, telah menerima sebanyak 320 ribu liter. Selanjutnya, Kabupaten Semarang juga tak luput dari bencana kekeringan. Pasalnya, Kabupaten Semarang menerima sebanyak 205 ribu liter air bersih.

“Kalau yang paling tinggi itu Kabupaten Klaten distibusinya. Kemudian Sragen, Pemalang, Grobogan, dan Kabupaten Semarang. Kami melihatnya selanjutnya adalah dari desanya. Kalau kita lihat dari hal-hal tersebut, saat ini desa yang paling terdampak itu ada di Kabupaten Grobogan. Terakhir ini sudah ada 29 desa. Ini yang yang sedang kita lihat. Ini paling menonjol. Distribusinya tidak setinggi Klaten,” papar Diki.

Tinggalkan Balasan