“Tugas kami seperti sosialisasi, perizinan, serta pembebasan lahan. Tahun ini juga kami akan selesaikan administrasi tahun pembangunan. Pembangunannya bertahap, tahap pertama akan ada 14.352 sambungan rumah,” katanya.
Setelah pembangunan rampung, Ita mengatakan bahwa pengelolaan akan diserahkan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang dengan skema penugasan.
Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Tanozisochi Lase menjelaskan sistem kerja SPALD-T di Kota Semarang akan menyalurkan limbah dari rumah tangga menuju saluran, dan diteruskan ke pengolahan terpusat.
“Nanti dari pipa ini langsung ke tempat pengolahan. Misalnya sudah memiliki ‘septic tank’, bisa diberi pipa untuk mengalir ke tempat pengolahan. Kami sudah bangun di banyak daerah, salah satunya Jakarta,” katanya.
Rencana pembangunan SPALD-T akan dilakukan selama dua tahun yakni 2024 hingga 2026 untuk tahap pertama, dan akan bisa dioperasikan pada 2027. (Ak/El)
Editor: Elly Amaliyah