Proyek tersebut yang kemudian menjadi awal perjalanan Dianna dalam serius mendalami coding, pembuatan aplikasi mobile, hingga meningkatkan kemampuan problem solving.
Coding jadi ladang cuan
Lebih lanjut, mempelajari coding tentunya memberikan manfaat bagi Dianna. Salah satunya sebagai mata pencaharian sampingan.
Sejak semester 4, ia memberanikan diri untuk membuka jasa coding melalui media sosialnya. Tak sedikit ia menerima pesanan dari pihak lain. Misalnya UMKM di Semarang, yakni Wingko “O”.
“Beberapa projek yang saya kerjakan untuk Wingko ‘O’ meliputi website untuk order menu, website official UMKM, dan aplikasi sistem kasir berbasis android,” jelasnya.
Namun demikian, perempuan cantik ini mengakui jika lulusan Informatika dan programmer saat ini semakin membludak. Oleh karenanya, menurutnya, terdapat faktor penting untuk bisa bertahan di dunia per-codingan.
Yaitu dengan terus meningkatkan kemampuan diri dan mengevaluasi setiap kesalahan.
“Kuncinya harus semangat konsisten dalam mempelajari bidang coding, sampai akhirnya nanti bisa menciptakan karya yang bermanfaat bagi banyak orang,” tutupnya. (*)
Editor: Farah Nazila