Ditinggal kepala dinas dan kabid seminggu, Boedya sebut ASN Disperakim Jateng jalani “retret” tersendiri
Menurut Boedya, ASN yang berada di kantornya menjalani “retret” tersendiri. Sebab, kata Boedya, ASN setara eselon 4 yang bekerja di dinasnya mendapat beban setara eselon 2 dan 3 selama ia mengikuti retret
“Teman-teman di kantor juga melaksanakan retret versi kantor. Karena mereka kan eselon 4, tapi dapat beban, tugas, dan tanggung jawab,” jelas Boedya.
Ia pun berharap momen retretnya bersama para kabid mampu membuat ASN di dinasnya bisa bekerja tanpa bergantung pada atasannya.
“Mereka harus memecahkan masalah atau belajar mempersiapkan segala sesuatu di kantor, jangan bergantung pada kami yang sedang di sini, kami coba latih mereka,” pungkasnya.
Sebelumnya, ratusan ASN dan wakil bupati/wali kota se-Jawa Tengah mengikuti retret bertajuk “Manunggal Leadership”.
Agenda itu berlangsung di Kompleks Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng, Kota Semarang, mulai Selasa, 10 Juni 2025.
Pantauan beritajateng.tv, sebanyak 438 peserta retret mengikuti upacara di Lapangan BPSDMD Jateng sejak pukul 07.00 WIB.
“Pagi!-Pagi!-Pagi! Jawa Tengah Ngopeni Nglakoni, huh! hah!” menjadi yel yang membangkitkan semangat empat ratus lebih peserta retret yang hadir.
Adapun 438 orang itu terdiri dari wakil kepala daerah dan kepala dinas di lingkungan Pemprov Jateng. Termasuk direktur BUMD, pejabat administrator, hingga analis kebijakan.
Meskipun sama-sama mengenakan baju seragam loreng ala militer bak retret para menteri Presiden RI Prabowo Subianto, terdapat perbedaan warna antara ASN dan wakil kepala daerah.
Wakil kepala daerah mengenakan seragam loreng ala militer berwarna hijau, sementara ASN mengenakan seragam loreng berwarna kecoklatan.
Usai membuka retret, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengungkap adanya penyatuan visi dan misi. Yakni, antara pihaknya, kepala daerah, hingga kepala dinas menjadi tujuan utama retret “Manunggal Leadership” ini.
Mantan Kapolda Jateng itu optimistis retret yang berlangsung selama sepekan itu mampu menyelesaikan masalah yang ada di Jateng. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi