Menurutnya, kategori Best couple dinilai saat pasangan berlari berpegangan tangan, saling melempar senyuman dan menampilkan sisi romantisnya.
“Rencananya kedepan Fun Run ini menjadi agenda rutin yang diadakan tiap tahunnya. Acara ini awal sebelum Dafam kembali menggelar kegiatan serupa yang lebih besar lagi,” terangnya, usai acara, Minggu (12/2/2023).
Ia menyebut jika kegiatan ini disambut antusias masyarakat. “Alhamdulillah diambut antusias, ternyata luar biasa sambutannya. Kedepan harapannya, Fun Run ini jadi agenda tahunan di Dafam Semarang,” paparnya.
Roy berharap acara Fun Run ini bisa bermanfaat dan menyehatkan masyarakat Indonesia umumnya, dan kota Semarang khususnya.
“Pada Mei mendatang, kami akan menyiapkan event fun run yang lebih seru lagi. Adapun pasangan terbaik berhasil disabet dari kota Semarang yang usianya diatas 50 tahun. Sebab, sepanjang berlari menciptakan suasana couple romantis. Sedangkan, best kostum diraih oleh rombongan komunitas mono run, tadi ada kostum pasangan peri, pasangan drakula, pengantin jawa dan memakai seragam sekolah,” pungkasnya.
Salah satu peserta, Ibnu mengatakan, menyambut baik kegiatan fun run kawin lari 7 K yang digelar Dafam Semarang. Menurutnya, lari tidak harus mengejar cepat, namun lari bersama pasangan, dengan memakai kostum yang sama bisa dilakukan. “Lari tidak harus lari cepat, jogging bareng pasangan perlu untuk kesehatan tubuh,” katanya.
Dia mengaku, ide yang dipakai sarung dan daster bersama pasangan, dari lagu berjudul Mendung Tanpo Udan dipopulerkan penyanyi asal Yogyakarya Ndarboy Genk. “Saya sengaja cari kostum yang simple, bisa diambil dari perlengkapan yang ada di rumah, peci, sarung dan daster. Tapi bisa untuk seru-seruan,” imbuhnya.
Untuk persiapan acara Fun Run ini, ia menambahkah, sering jogging bersama komunitas. “Kalau lari rutin sepekan tiga kali, tiap hari Rabu bersama komunitas Mono Run di TLJ, kadang nambah lari hari Sabtu dan Minggu. Sehingga tidak kaget lagi, apalagi event ini tidak mengejar juara tercepat, tapi di sini cari best couple dan best kostum. Jadi kita pakai kostum yang dianggap unik dan menarik,” jelasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah