SEMARANG, beritajateng.tv – Jawa Tengah saat ini masih menduduki urutan kedua sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa setelah Provinsi DIY. Kemiskinan Jateng kerap menjadi sorotan.
Menurut data Badan Pusat Statisik (BPS), angka kemiskinan Jateng mencapai 10,98 persen pada September 2022.
Tren kemiskinan Jateng ini membuat Ketua DPRD Jateng Sumanto angkat bicara. Sosok yang sebelumnya Ketua Komisi B DPRD Jateng tersebut menilai adanya peningkatan yang bagus dalam menangani permasalahan kemiskinan.
BACA JUGA: Video Jabatan Ganjar Tinggal 3 Bulan, DPRD Jateng Fokuskan Anggaran ke Pengentasan Kemiskinan
“Ya ini kan sudah mulai ada peningkatan yang bagus. Dan setiap zaman pemerintahan itu tidak semua benar. Dengan anggaran Rp 26 triliun di seluruh sektor itu kan juga perlu ada peningkatan ke depannya,” ungkap Sumanto terkait kemiskinan Jateng usai Rapat Paripurna sekaligus pelantikan Ketua DPRD Jateng di Gedung Berlian, Senin 5 Juni 2023.
Meskipun begitu, ia menyebut tren kemiskinan itu akan selesai pada tahun 2024 mendatang. Ia juga menilai bahwa permasalahan kemiskinan tidak dapat diselesaikan hingga mencapai angka nol.
“Tapi trennya akan selesai tahun 2024. Jadi tidak ada pimpinan yang sempurna untuk menyelesaikan nol sesuai dengan harapan. Itu kan nggak ada,” tegas Sumanto.
Meskipun begitu, pihaknya optimis dapat mengurangi angka kemiskinan berdasarkan tren ekonomi maupun pembangunan.
“Tapi kan kalau melihat tren ekonomi, tren pembangunan, itu kan memberikan kontribusi untuk mengurangi kemiskinan,” paparnya.