SEMARANG, beritajateng.tv – Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sudah berlangsung selama 7 tahun. Tujuan zonasi sendiri yakni untuk menghilangkan anggapan sekolah negeri yang unggul maupun tidak unggul.
Meski begitu, tak bisa kita pungkiri, sejumlah sekolah masih dianggap favorit dan lebih unggul dari sekolah lainnya. Terutama, pada sekolah-sekolah yang berada di tengah kota.
Tak terkecuali yang terjadi di Kota Semarang. Calon siswa baru pun melakukan beragam cara demi bisa lolos ke sekolah impiannya.
Gizelle Stephanie, misalnya. Usai lulus dari SMP Pangudi Luhur Domenico Savio, Gizelle ngotot ingin melanjutkan studi di SMA Negeri 3 Semarang.
Namun, jika mendaftar melalui jalur zonasi, rumah Gizelle di Tanah Mas, Kecamatan Semarang Utara, sehingga otomatis tak bisa keterima.
“Akhirnya pilih daftar lewat jalur prestasi karena rumah di Tanah Mas,” katanya saat beritajateng.tv temui di SMA Negeri 3 Semarang, Rabu, 12 Juni 2024.
BACA JUGA: Video PPDB SMAN 1 Semarang, Wali Siswa Mulai Verifikasi Berkas
Persaingan ketat jalur prestasi di PPDB SMA Negeri 3 Semarang
Jarak rumahnya dengan SMA Negeri 3 Semarang sebenarnya tak begitu jauh. Akan tetapi, melihat data PPDB tahun lalu, calon siswa SMA Negeri 3 Semarang memiliki jarak terjauh hanya sekitar 1.281 meter.
Gizelle menyadari jika persaingan jalur prestasi di PPDB SMA Negeri 3 Semarang akan berlangsung ketat. Piagam nasional belum tentu 100 persen menjamin aman.
Oleh karenanya, Gizelle bergantung pada sertifikatnya dalam acara 10th International Brawijaya Choir Festival. Dalam ajang itu, ia berhasil menyabet medali emas dalam kategori paduan suara remaja.