Ia pun berharap, prestasinya dalam ajang bertaraf internasional itu bisa membawanya lolos menjadi siswa baru SMAN 3 Semarang.
“Modalnya piagam paduan suara tingkat internasional ini,” imbuhnya sambil menunjukkan selembar piagam.
BACA JUGA: Jelang Tahun Ajaran Baru, Seragam Sekolah Mulai Jadi Buruan: Kini Tak Perlu Tunggu Pengumuman PPDB
Pilih daftar di SMK Negeri
Selain memanfaatkan jalur prestasi, sejumlah siswa yang berasal dari pinggiran Kota Semarang memilih untuk mendaftar di SMK negeri. Alasannya, SMK negeri memang tak menerapkan sistem zonasi pada proses PPDB tahun ini.
Misalnya sebagaimana salah satu orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya ke SMK Negeri 7 Semarang. Padahal, rumah mereka beralamatkan di Kecamatan Tembalang.
“Jaraknya memang jauh, tapi kualitas SMK 7 Semarang terkenal bagus. Anaknya juga pengen di sini,” kata salah satu orang tua yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, Rianto Pujo, Ketua PPDB SMK Negeri 7 Semarang, mengakui pihaknya mendapat keuntungan dari sistem zonasi di SMA negeri. Sebab, banyak siswa yang memiliki nilai tinggi namun tidak diterima di SMA negeri lantaran kalah jarak.
“Banyak siswa yang [daftar] di [sekolah] negeri enggak keterima, padahal nilainya tinggi. Akhirnya [pada] pilih di SMK Negeri 7. Alhasil, tahun kemarin nilai terendah yang keterima di sini sekitar 86,” imbuhnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi