“Dalang Potehi asli sebetulnya sudah habis. Yang terakhir papah, papah fasih sekali bahasa Mandarin dan Hokkien. Kalau saya abal-abal, sama sekali tidak mengusai bahasa Mandarin,” ucapnya.
BACA JUGA: Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk Meriahkan Dies Natalis Unnes ke-58
Meski begitu, Thio kini tetap menjadi jujugan masyarakat Semarang yang ingin melihat pertunjukkan Wayang Potehi. Apalagi menjelang Imlek, ia mengaku mendapatkan banyak permintaan mendalang.
Terkait persiapan penampilannya, Thio menjelaskan tidak ada ritual khusus. Hanya saja, tiap 3 hari sebelum penampilan, ia memiliki kebiasaan yakni menjadi vegetarian.
“Sekarang nggak ada aturan tapi tiga hari sebelumnya saya jadi vegetarian. Ibaratnya membersihkan diri,” lanjutnya.
Tujuh tahun menekuni Wayang Potehi, kini Thio sudah keliling Indonesia. Ia sering tampil di Semarang, Magelang, Kudus hingga Jakarta. Tak tanggung-tanggung, ia kini memiliki koleksi sekitar 60-70 wayang potehi. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto