MAGELANG, 20/12 (beritajateng.tv) – Klinik Fertilitas Indonesia Amalia 3 Muntilan diresmikan Bupati Magelang Zaenal Arifin, belum lama ini. Klinik ini diharapkan membantu masyarakat mengatasi gangguan kesuburan.
Dengan adanya klinik ini, masyarakat Magelang, khususnya yang berada di daerah Muntilan kini tidak perlu pergi jauh untuk melakukan program kehamilan seperti inseminasi buatan.
Selain tindakan inseminasi buatan atau IUI, Klinik Fertilitas Indonesia Klinik Utama Amalia 3 Muntilan juga bisa melakukan pemeriksaan analisa sperma dan konsultasi program kehamilan.
Salah satu dari program kehamilan adalah inseminasi buatan atau Intrauterine Insemination (IUI) merupakan program kehamilan dengan metode mendekatkan sperma (yang sudah melalui proses washing sperm) dengan sel telur secara natural di dalam rahim. Tujuannya meningkatkan jumlah sperma yang berhasil sampai di tuba falopi. Dengan begitu, metode ini diharapkan mampu meningkatkan kesempatan sel telur untuk dibuahi sperma.
Salah satu dokter dari Klinik Fertilitas Indonesia Amalia 3 Muntilan, dr. Prakoso Adhi W, Sp.OG menjelaskan tujuan pihaknya bergabung dengan morula adalah sebagai bagian dari inovasi klinik untuk memberikan layanan fertilitas dengan kualitas terbaik.
“Klinik Fertilitas Indonesia saat ini sudah memiliki 100 cabang, termasuk Klinik Utama Amalia 3 Muntilan,” katanya.
Klinik Fertilitas Indonesia selain berdiri di Muntilan, ada di kota besar lainnya seperti Palembang, Solo, Sragen, Jakarta, Serang, Lampung, Samarinda dan kota-kota lainnya. Akan segera menyusul di kota-kota besar yang ada di Indonesia.
Seluruh cabang Klinik Fertilitas Indonesia termasuk Klinik Utama Amalia 3 Muntilan didukung penuh oleh Klinik Fertilitas Indonesia dalam hal kompetensi tenaga kesehatan dan pemasarannya.
“Tujuan kami mendirikan Klinik Fertilitas Indonesia di Klinik Utama Amalia 3 Muntilan untuk membantu pasangan suami istri yang kesulitan mendapatkan buah hati, harapan kami dengan hadirnya kami di Muntilan, masyarakat tidak perlu ke luar kota untuk mendapatkan layanan program kehamilan” ujar Kemal Pasha Siagian sebagai Head of Klinik Fertilitas Indonesia, Senin (20/12/2021).
dr.Prakoso Adhi W, Sp.OG menambahkan, ikhtiar dan berdoa adalah kunci utama. Mengetahui problem fertilitas lebih dini, mengupayakan penanganan yang optimal, dan mempercayakan kepada ahlinya adalah kata lain dari ikhtiar. Menurut dia, menyerahkan semuanya kepada yang Maha Kuasa adalah bentuk doa yang terbaik.
“Dengan hadirnya KFI di Muntilan kami berusaha untuk dapat memberikan jawaban bagi semua pasangan suami istri yang sedang berusaha mendapatkan kehamilan,” katanya.
Selain peresmian juga digelar seminar offline dengan narasumber dr.Prakoso Adhi W, Sp.OG dengan tema Problematika Seputar Kesuburan dan Program Hamil.
Sementara itu Bupati Magelang Zaenal Arifin menjelaskan infertilitas atau gangguan kesuburan di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 4 juta kasus. Ketidakmampuan untuk hamil setelah lebih dari 1 tahun menikah menjadi salah satu indikasi infertilitas yang perlu segera mendapatkan penanganan medis secara komprehensif.
“Menurut penelitian terbaru, infertilitas diakibatkan oleh banyak faktor yang berasal dari pasangan pria maupun pasangan wanita, dimana pria memiliki andil sebesar 35 persen dari total kasus infertilitas dan sebesar 65 persen disebabkan oleh faktor dari pasangan wanita,” jelasnya. (RI)