PendidikanPolitik

Kolaborasi Akademik dan Politik Jateng Kurang, KNPI Jateng Gelar Seminar Nasional

×

Kolaborasi Akademik dan Politik Jateng Kurang, KNPI Jateng Gelar Seminar Nasional

Sebarkan artikel ini
Kolaborasi Akademik dan Politik
KNPI Jateng Gelar Seminar Nasional Bahas Kolaborasi Akademik dan Politik Jateng. (Steve Arie/beritajateng.tv)

“Jawa Tengah ini banyak sekali embrio seperti itu, tapi selama ini hanya jadi embrio saja selama dua puluh tahun. Nah sekarang ini sudah waktunya, karena sudah di buka keran bahwa penelitian itu sudah dapat di gunakan masyarakat langsung dan industri, ini sudah di buka periode ini,” katanya.

“Boleh nih para peneliti Undip, misal contoh meneliti alat press ikan bandeng dengan panci besar bisa muat puluhan dan ratusan ikan. Ada dari teman-teman teknik sudah meneliti harganya sangat murah. Di bandingkan kita membeli alat press yang hanya muat sedikit dan harganya terpaut mahal. Untuk pres ikan bandeng 200 itu harganya cuman 17 juta, kalau industri membeli kecil jutaan tentu produksinya kurang belum kecepatan juga. Nah penelitian seperti ini daat ini bisa langsung berguna bagi industri, kalau dulu tidak boleh,” ucapnya.

Kolaborasi Akademik dan Politik Majukan Industri

Agustina mengungkapkan, kalau akademik melakukan penelitian ini dan berguna membuat industri maju. Universitasnya dapat poin loh. Peneliti bahwa bisa menunjukan memiliki peran dalam industri bisa mendapatkan dana tambahan penelitian.

Lanjutnya, ini merupakan kesempatan pemerintah kabupaten kota, provinsi dan DPR sebagai politik bekerjasama dengan akademik. Kemudian membangun rancangan jangka panjang menuju satu titik potensi masing-masing yang ingin berkembang. Buat penelitian kemudian lempar ke Industri.

Sementara itu, Cashyta Arirwi Khatmandu, Ketua DPD KNPI Jateng, menambahkan hari ini melalui acara Seminar Nasional Kolaborasi Akademik dan Politik.

Guna Wujudkan Jawa Tengah yang lebih Ciamik tersebut sangat indah jika antara politik dan akademik selaras dan harmoni.

“Sebenarnya untuk saat ini akademik dan politik sudah bagus, namun intensitasnya kurang. Intensitas komunikasi antara politik dan akademik lebih harmonis tentunya akan lebih baik lagi,” ucapnya.

Lanjutnya, peran akademik utama ada pada mahasiswanya, anak-anak muda ini nanti bisa ditanamkan pembelajaran agar tidak anti dengan politik.

“Dengan kolaborasi ini mahasiswa jadi lebih paham bahwa politik itu bukan suatu hal yang jelek. Tetapi dapat mengubah untuk masyarakat yang menjadi lebih baik,” tambahnya. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan