Sebagai orang yang memiliki latar belakang di dunia seni, Dony tak menampik bahwa ia dan pelukis-pelukis di luar sana memiliki kebutuhan yang sama. Yaitu, kebutuhan ruang ekspresi. Oleh karenanya, ia akan terus berusaha menyediakan tempatnya sebagai ruang untuk para pelaku industri kreatif.
“Tidak semua tempat menyediakan ruang, dan pemerintah juga tidak selalu menyediakan, kami akan terus mengembangkan Tan Artspace karena memang kita butuh ruang,” ujar Dony.
BACA JUGA: Kenalkan Pemilu 2024, SMK Muhammadiyah 1 Semarang Kemas Demokrasi dalam Pameran Seni
Eksistensi Tan Artspace memang belum berumur lama. Meski begitu, komitmen mereka dalam menyediakan ruang bagi para industri kreatif patut mendapatkan apresiasi.
Puluhan seniman seolah antre untuk dapat memamerkan kemagisan karyanya di Tan Artspace. Setelah pameran Uzlah oleh Kaji Habeb, giliran Nur Ahmad Sofyan yang akan memamerkan karyanya terkait isu lingkungan biota laut, pada 9-15 Juli 2023 mendatang.
“Walau tempat kita terbatas, jauh dari standar sebuah galeri, tapi teman-teman sudah mulai percaya. Mereka cukup mengapresiasi dan mereka mau mengadakan pameran di sini,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi