Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, salah satu tujuan kunci dari program kerja sama pemerintah Indonesia dan Australia melalui AIHSP adalah meningkatkan ketahanan kesehatan di Indonesia sehingga baik lelaki, perempuan dan komunitas dapat terlindungi dari penyakit infeksi.
Selain itu, kerja sama Indonesia dengan AIHSP dapat berkontribusi untuk ketahanan kesehatan nasional, regional dan global serta menjamin perkembangan ketahanan ekonomi dan pangan di Indonesia.
“Sebab, penguatan kapasitas dan jejaring dalam menghadapi pandemi membutuhkan koordinasi yang berkesinambungan baik dalam komunikasi dan koordinasi mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota sampai masyarakat,” katanya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen berpandangan, dalam dunia digital seperti saat ini komunikasi lebih dibutuhkan dan perlu dimasifkan lagi. Karena di era digital saat ini, masyarakat bisa membaca suatu perkara atau isu di mana pun berada.
Akan tetapi, masyarakat terkadang hanya melihat suatu isu dari internet, sementara tidak mengetahui kejadian sebenarnya di lokasi. Hal itu membuat berita yang ditangkap oleh beberapa orang yang berbeda kawasan atau daerah, disalahartikan karena mereka memiliki perbedaan pemahaman.
“Maka, perlu adanya komunikasi dalam hal apapun termasuk permasalahan yang akhir-akhir kita hadapi, yakni Covid-19. Bukan hanya di Jawa Tengah, tetapi Covid-19 ini menjadi permasalahan di seluruh dunia,” kata Taj Yasin.
Menurut Taj Yasin, komunikasi antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dilakukan. Dengan adanya pagebluk saat ini, nyatanya membuka sudut pandang pemerintah. Pemerintah di pusat maupun daerah harus berkomunikasi dan dekat dengan masyarakat.
“Saya berharap ini (jogo tonggo) bisa diadopsi oleh pemerintahan lainnya. Karena pada prinsipnya, kebudayaan kita itu saling berkomunikasi,” tegasnya.
Dalam diskusi ini beberapa daerah juga membagikan pengalaman mereka dalam mengkomunikasikan risiko pandemi Covid-19 dan bagaimana mengubah perilaku masyarakat.
Anugrah Wiendyasari dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengatakan kolaborasi masyarakat dan birokrasi membentuk Satgas Covid-19 cukup efektif menggerakkan masyarakat agar bersedia divaksin dan meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Misalnya dengan melibatkan kelompok-kelompok PKK di Bantul.
“Masyarakat yang sebelumnya apatis dengan vaksin akhirnya banyak yang bersedia divaksinasi,” kata Anugrah. (*)
editor: ricky fitriyanto