Krisis kemanusiaan di Gaza
Gaza sudah mengalami krisis kemanusiaan yang parah akibat tiadanya listrik, sementara air, makanan, bahan bakar dan pasokan medis hampir habis.
Krisis itu terpicu perang terbaru antara Israel dan Hamas yang berawal pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas menembakkan roket dan menyusup ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas menyebut serangannya itu sebagai balasan atas penyerbuan Israel ke Masjid Al-Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dan kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina yang terus meningkat.
BACA JUGA:Fakta-fakta Taktik Hamas yang Keluarkan Kekuatan Lebih Canggih dari Israel
Militer Israel kemudian membalas dengan meluncurkan “Operasi Pedang Besi” di Jalur Gaza dan memblokade penuh kawasan itu sehingga penduduk Gaza tidak mendapatkan akses listrik dan air, sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis.
Melansir dari Al-Arabiya TV, pengiriman untuk Gaza tersebut masuk di bawah pengawasan PBB.
“Selama perlintasan beroperasi dengan normal dan fasilitas perlintasan sudah diperbaiki, orang asing dan warga Israel-Palestina yang ingin pergi akan diizinkan,” jelas Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry.(*)