SEMARANG, beritajateng.tv – Kasus dugaan pelecehan seksual oleh dosen di lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) beroleh atensi serius dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Ketua BEM Unnes, Kuat Nursiam, mengatakan pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap korban. Menurutnya, korban saat ini mengalami trauma hingga harus ke psikolog dan psikiater.
“Secara psikologis, korban lumayan cukup tertekan juga, karena memang dari kaprodi dan kampus meminta korban untuk segera men-takedown permasalahan ini karena menyangkut citra kampus. Sementara ini pendampingan masih internal oleh teman-teman BEM,” kata Kuat kepada beritajateng.tv, Kamis, 27 Februari 2025.
BACA JUGA: Dugaan Lecehkan Mahasiswi, Dosen Unnes Semarang Kena Copot dari Jabatan
Kuat menyebut, BEM Unnes sangat menyayangkan kejadian pelecehan seksual oleh dosen kepada mahasiswa ini. Pasalnya, kasus tersebut malah terjadi di ranah pendidikan.
Apalagi, pelaku berinisial G merupakan dosen terpandang di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Unnes.
“Kami menyayangkan karena ini di ranah pendidikan, apalagi FIPP Unnes. Sangat amat tidak mencerminkan bagaimana pendidik yang bakal dicontoh,” tekannya.
Tuntut kampus menskors pelaku dari aktivitas mengajar
Lebih lanjut, Kuat juga menyayangkan langkah kampus yang ia nilai cukup berbelit dalam menangani kasus ini. Menurutnya, Satgas PPK kurang responsif dalam menerima laporan korban.
Bahkan, Satgas PPK baru bergerak setelah korban mengunggah kasus ini di media sosial X/Twitter.
Respon (1)