SEMARANG, beritajateng.tv – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah hendak mempertahankan target pemilih minimal sebesar 81 persen. Hal itu sebagaimana terucap oleh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah Divisi Data dan Informasi, Paulus Widiyantoro.
“Kalau kita masih pakai target nasional yaitu 79,5 persen. Tetapi kalau di Jawa Tengah, minimal kita mempertahankan yang dulu, 81 persen minimal,” ujar Paulus saat ditemui langsung di Kantor KPU Jateng, Selasa, 16 Januari 2024.
Sehingga, pihaknya gencar untuk memberikan fasilitas bagi masyarakat yang hendak melakukan pindah pemilih. Paulus menyebut, pindah pemilih pada Pemilu 2024 terbagi menjadi dua tahapan.
Adapun tahapan pertama yang berakhir pada Senin, 15 Januari pukul 23.59 WIB ditujukan dengan alasan menempuh pendidikan tinggi atau tugas belajar, pindah domisili, bekerja di luar domisili, sedang menjalani rehabilitas narkoba, dan penyandang disabilitas.
BACA JUGA: Sebut Mahasiswa Paling Banyak Urus Pindah Pemilih, KPU Jateng: Tak Ada TPS Lokasi Khusus di Kampus
Jadwal pindah pemilih tahap kedua
Paulus menuturkan, pindah pemilih tahap kedua akan berlangsung mulai tanggal 16 Januari 2024 hingga 7 Februari 2024. Tak seperti alasan pindah pemilih tahap pertama, Paulus menyebut ada 4 kondisi pindah pemilih yang diperbolehkan pada tahap kedua.
“Pindah pemilih (tahap kedua) itu hanya ada empat kategori, yaitu penugasan kerja, sakit, bencana alam, dan dalam tahanan atau rutan. Selain empat itu sudah tidak bisa. Jadi yang lain seperti kuliah itu sudah dibatasi, ya,” jelasnya.
Khusus bencana alam, Paulus menuturkan pihaknya telah mengantisipasi beberapa wilayah di Jawa Tengah yang rawan bencana. Antisipasi itu, lanjut Paulus, telah menggandeng BPBD Provinsi Jawa Tengah dan BPBD Kabupaten/Kota.
“Bencana alam itu kan harus mengungsi, yang kita antisipasi di Jawa Tengah itu ada kawasan Merapi seperti Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten. Kita perintahkan KPU kabupaten tersebut untuk berkoordinasi dengan BPBD, kira-kira titik mana yang akan terkena dampak dan titik pengungsiannya di mana,” jelas Paulus.