Ia menyebut, seorang pejabat harus punya empati dan peduli kepada warga.
Pihaknya mencontohkan Hamengkubuwana IX yang melepas seragamnya saat turun ke masyarakat.
“Hamengkubuwana IX mengajarkan kalau jadi pemimpin harus sering terjun ke masyarakat, without uniform, tanpa seragam. Sehingga kalau [Hamengkubuwana IX] ke Pasar Beringharjo, masyarakat ceritakan keluhannya, dia dapat aspirasi utuh tanpa dimanipulasi,” ujarnya.
Jika turun menggunakan seragam, Puji menebak apa yang warga keluhkan akan berbeda.
“Kalau yang terjun raja pakai seragam, mereka pasti ngomongnya hati hati,” sambung dia.
Puji minta masyarakat lapor ke dewan etik
Agar kejadian itu tak terulang, Puji meminta masyarakat untuk bersikap biasa saja dalam memperlakukan pejabat. Begitu pula pejabat, kata Puji, jangan sampai menyalahgunakan wewenangnya.
“Ini cerita saya, ada Anggota Dewan pergi beli mebel ke Jepara, patwalnya ganggu, itu padahal urusan pribadi, harus di bedakan. Jangan sampai ganggu masyarakat,” tegas dia.
BACA JUGA: Polda Jateng Tak Menahan 3 Tersangka Kasus Bullying PPDS Undip Usai Pemeriksaan: Nihil
Menurutnya, pejabat yang menyalahgunakan patwal bisa di laporkan ke dewan etik.
“Bisa saja di laporkan, itu kan seperti ASN juga, sudah ada aturannya. Gak boleh merugikan masyarakat, gak boleh datang ke tempat yang menurunkan marwah pejabat. Ada etika pejabat, Komite Etik Dewam kan ada, laporkan saja. Harusnya itu bekerja, jangan hanya lapor tanpa follow up,” pungkas Puji. (*)
Editor: Farah Nazila