“Jangan menciptakan generasi-generasi lemah, generasi peminta yang berharap uluran tangan orang lain. Itu berbahaya, melemahkan bangsa. Yang kita yakinkan betul ada program-program yang dilaksanakan yang tujuannya untuk mendidik sifat-sifat mandiri siswa,” tuturnya.
Pelaksanaan makan bergizi gratis secara tepat sasaran
Terkait implementasi pendidikan karakter dalam MBG ini, Ngasbun merasa tidak tepat. Menurutnya, MBG lebih berorientasi pada dukungan secara fisik tepatnya nutrisi siswa. Setelah itu, baru kemudian harapannya pemenuhan nutrisi itu berdampak pada jalannya proses pembelajaran.
“Penambahan nutrisi anak-anak di dalam aktivitas sehari-hari karena dukungan nutrisinya bagus di harapkan mereka lebih semangat, daya otaknya lebih lama, tidak lemas. Hal-hal terkait itu, bukan arahnya ke pendidikan karakter. Tapi arahnya ke pemenuhan nutrisi,” ucap Ngasbun.
BACA JUGA: Momen Makan Bergizi Gratis SMA Viral, Gokilnya Gak Main-main!
Kendati demikian, Ngasbun sedikit mendukung program MBG ini. Dengan catatan, MBG harus berbarengan dengan program-program karakter pendidikan yang lain dan pelaksanaannya secara tepat sasaran.
“Bukannya tidak baik MBG ini, tapi kemudian harus dipastikan betul bahwa harus dibarengi. Jangan sampai itu merosotkan mentalitas bangsa kedepan. Jangan sampai menciptakan generasi lemah, generasi yang tangan di bawah,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila