LAMPUNG, beritajateng.tv – Terjadi sebuah skandal dosen beristri yang berpacaran dengan mahasiswinya. Adapun dosen tersebut berasal dari UIN Raden Intan Lampung.
Berikut kronologi skandal dosen UIN yang berpacaran dengan mahasiswinya hingga bersetubuh sebanyak 6 (enam) kali.
Adapun hal ini membuat heboh jahat maya, sebab skandal dosen SHD (31) dan mahasiswi VI (22) tersebut digerebek warga. Keduanya mengaku berpacaran baru satu bulan dan enam kali berhubungan badan atau bersetubuh.
Mirisnya, SDH merupakan dosen yang memiliki keluarga sendiri, yakni istri dan dua anak. Sedangkan sang mahasiswi, VO merupakan sosok yang tidak memiliki kekasih atau lajang.
Skandal dosen dan mahasiswi ini selain ramai di sosial media X baru-baru ini, hal ini pun juga sudah mendapat perhatian pihak kampus UIN Raden Intan Lampung.
BACA JUGA:KASN Soroti Perselingkuhan ASN, Psikolog Ungkap Komunikasi Intens di Kantor jadi Pemicu
Atas peristiwa yang tak terduga ini, SDH yang menyandang status dosen kontrak terancam diberhentikan, sedangkan untuk VO, tidak menutup kemungkinan akan di drop-out.
Muncul kecurigaan warga sekitar
Awal dari skandal ini muncul dari kecurigaan tetangga SDH yang juga tinggal di kelurahan Sukarame Baru, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung. Warga sempat melihat SDH yang berduaan dengan wanita selain istrinya, yakni sang mahasiswinya itu.
Nurman, selaku Ketua RT setempat, menyebut bahwa pelaku sudah menempati Perumahan Bahtera Indah sejak tahun 2015. Ia tinggal bersama istri dan kedua anaknya.
Namun, istri BHD tidak berada di rumah beberapa waktu terakhir karena membawa anaknya mengajar di Bengkulu. Karena rasa penasaran yang menggebu, warga setempat menggerebek rumah SHD. Di sana pun tampak pelaku tengah berdua dengan VO.
Penggerebekan ini pun tidak mereka lakukan secara langsung, Nurman menjelaskan bahwa awalnya SHD dan VO tengah berjalan keluar untuk mencari makan. Lalu, polisi meminta untuk membuka kaca mobil yang mereka tumpangi.
BACA JUGA:Babak Belur Massa Hajar, Sekdes di Blora Terduga Selingkuh dengan Warganya Sendiri
Nurman mengatakan bahwa selama ini warga setempat sudah mencurigai gerak-gerik SHD selama sebulan kebelakang. Warga, katanya, kesal dan marah atas tingkah laku yang SHD lakukan tersebut.
“Warga curiga sudah satu bulan kepada Pak SHD, yang melaporkan ke polisi juga warga. Saya baru mendapatkan laporan dari warga semalam saat penggerebekan,” terangnya.
“Kami sedih, kesal, melihat anak perempuan digituin, abis kayak mana marah dan campur aduk kami melihatnya. Kurang ajar orang itu, kalau tidak ketahuan pasti akan terus itu,” sambung Nurman.