Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Lahan Kampanye, Aktivis Tantang Cagub Bikin “Kontrak Politik” Soal Pesisir Jawa Tengah

×

Lahan Kampanye, Aktivis Tantang Cagub Bikin “Kontrak Politik” Soal Pesisir Jawa Tengah

Sebarkan artikel ini
Peneliti Posdoktoral, Bosman Batubara (kanan) saat mengisi seminar lingkungan hidup di Universitas Katolik Soegijapranata
Peneliti Posdoktoral, Bosman Batubara (kanan) saat mengisi seminar lingkungan hidup di Universitas Katolik Soegijapranata, Jumat, 15 November 2024. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Peneliti Posdoktoral, Bosman Batubara menilai manuver kandidat calon gubernur Jawa Tengah dalam mendekati masyarakat pesisir untuk meningkatkan elektabilitas masih kurang.

Adapun pasangan calon itu ialah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Andika-Hendi) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin (Luthfi-Yasin) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Padahal, kedua paslon itu cukup sering menyinggung persoalan pesisir Jawa Tengah dalam debat kedua pada hari Minggu, 10 November lalu.

Alih-alih termakan janji para paslon, Bosman menyarankan warga pesisir untuk membuat kontrak politik kepada para paslon. Adapun tujuan kontrak politik itu adalah untuk menjamin penyelesaian masalah di pesisir Jawa Tengah yang tak kunjung usai.

“Mereka berani nggak, kandidat itu untuk berjanji mengikatkan diri dalam kontrak kepada warga bahwa kalau mereka menang akan mengurusi permasalah kampung-kampung dalam kaca pemerintah disebut ilegal,” kata Bosman di Gedung Thomas Aquinas, Universitas Katolik Soegijapranata, Jumat, 15 November 2024.

BACA JUGA: Pemkot Semarang dan BRIN Kembangkan Benih Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir

Bosman mengatakan, permasalahan di pesisir Jawa Tengah terutama Kota Semarang, dan Kabupaten Demak masih berputar-putar pada banjir, rob, dan kepastian hak tanah.

Ia mencontohkan, salah satu keinginan warga Kampung Tambaklorok adalah supaya tanah mereka bisa menjadi milik kolektif mereka dengan kepemilikan bangunan secara personal.

“Kandidat-kandidat yang bertarung di Pilkada mereka harus memperhatikan, tidak hanya masalah banjir atau rob tapi juga masalah warga kampung. Tanahnya bagaimana, legal programnya bagaimana,” kata Bosman.

Tak ada solusi dari kedua paslon

Lebih lanjut, Bosman menyoroti tugas gugus tugas reforma agraria yang masih belum maksimal di Jawa Tengah. Menurutnya, gugus reforma agraria berkewajiban untuk ikut menyelesaikan permasalahan hak tanah di pesisir utara Pulau Jawa ini.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan