“Misal setiap pemutaran, kami ada feedback yang diisi oleh penonton, itu jadi evaluasi buat kita pastinya. Selain itu juga jadi pandangan mereka lagi suka film apa sih. Kita bisa kenalkan filmmaker-filmmaker nasional atau lokal yang punya pendekatan sama,” katanya.
Hingga saat ini, total Layar Liar telah menyelenggarakan sebanyak 13 kali pemutaran. Uniknya, sebagian besar penonton yang hadir bukan berasal dari anak film.
“Layar Liar biasanya yang nonton hampir 100-150 orang, dan dari yang datang hampir 80 sampai 90 persen itu bukan anak film. Itu juga jadi hal yang menarik,” kata Petrus.
Sementara itu, dari ketiga belas pemutaran itu, kebanyakan gratis dan hanya satu yang berbayar. Hal tersebut sabagai cara dalam memperkenalkan film pendek agar sampai ke masyarakat bawah.
BACA JUGA: Bawa Film Berkualitas Tinggi, Minikino Film Week 9 Post Festival Road Show Singgah di Semarang
Meski begitu, Petrus menampik sedang merencanakan pemutaran berbayar. Pasalnya, hal tersebut untuk mengedukasi masyarakat terkait apresiasi kepada para filmmaker.
“Kelebihan film pendek mau ngomong apapun yang penting bertanggung jawab, dan bagaimana dia bisa jadi dampak buat sekitar. Untuk itu, Layar Liar juga ingin berdampak bagi sekitar,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila