“Menurut saya ini tidak sekedar membolehkan mudik tapi juga memberikan kepastian ekonomi. Karena momen lebaran ini akan terjadi perputaran ekonomi yang luar biasa dan saya yakin momen lebaran ini sebagai salah satu sarana recovery ekonomi,” ujar Didik Soekmono.
Selain itu, lanjut Didik, dalam rangka recovery ekonomi butuh penerapan formula-formula sehingga ekonomi akan tumbuh dan berkembang.
“Dan yang terpenting lagi, implementasi regulasi berjalan dengan baik,” tambahnya.
Seiring diperbolehkannya mudik, diharapkan sektor perhotelan bisa menangkap peluang karena banyaknya wisatawan.
“UMKM juga harus bisa memanfaatkan momen lebaran karena peredaran uang dari kota ke desa sangat besar dan kita juga dorong minimalisir impor serta tingkatkan nilai ekspor,” tandasnya.
Dari sisi akademisi, Judi Budiman, ekonom dari Unissula mengatakan sejak awal pandemi, recovery ekonomi telah dilakukan pemerintah. Diantaranya berupa keringanan pajak, pemberian bantuan sembako, dan lain-lain.
“Sektor usaha memang yang paling telak maka dibutuhkan intervensi pemerintah dalam dunia usaha,” ujar Judi.
Dalam recovery ekonomi, lanjut Judi, dibutuhkan kreatifitas ekonomi daerah dengan mengoptimalkan peran investor, CSR, politik anggaran untuk meningkatkan kemampuan ekonomi.
“Menurut saya, pemulihan ekonomi pasca pandemi ini akan berjalan dengan lancar. Karena sebelum pandemi, pemerintah telah menyiapkan infrastrukturnya sehingga distribusinya semakin lancar dan bagus,” ujarnya. (*)