Menjadi satu-satunya sentra rotan di Semarang, tak jarang jika tempat Ahmad menjadi tempat edukasi budaya kerajinan rotan bagi para pelajar.
Bahkan, ia menyebut jika semua pelajar dan mahasiswa di Semarang yang belajar rotan pasti di tempatnya. Seperti halnya para siswa SMPN 22 Semarang yang baru-baru ini turut belajar di sana.
BACA JUGA: Unik, Kerajinan Anyaman Bambu Khas Banjarnegara
Salah satu siswa, Helsa Risky Yunesti, menjelaskan bahwa sekolahnya sedang melaksanakan ujian praktik prakarya dengan anyaman rotan. Yang paling sulit, kata Helsa, adalah menggabungkan rotan atau menganyam, serta mempertahankan bentuk keranjang.
Ia pun berharap dengan belajar hal ini, nantinya, baik dirinya, teman-temannya, maupun generasi muda lain se-Kota Semarang dapat mengembangkan dan melestarikan budaya. Khususnya, kerajinan rotan ini.
“Jadi tidak hanya pengrajinnya saja, namun semakin banyak yang belajar menganyam rotan akan semakin bagus. Sudah sepatutnya kita yang muda meneruskan,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi