SEMARANG, beritajateng.tv – Sore itu, puluhan anak muda laki-laki tampak asyik menghabiskan sore dengan bermain papan luncur atau skateboard di Taman Pandanaran.
Mereka bergantian melaju dan melompat di area taman, menganggapnya sebagai lintasan. Tak lupa pamer skill beberapa trik sulit, misalnya meluncur di atas anak tangga.
Kota Semarang mungkin memang tak seperti Bandung yang menjadi kiblat skateboard di Indonesia. Namun, perkembangan skateboard di Semarang tiap tahun terus menuju ke arah positif.
Salah satu pecinta skateboard, Gerald Ocean Nanda mengungkapkan, re-generasi skater di Semarang berjalan dengan baik. Banyak anak sekolahan yang mulai bermain skateboard.
“Bisa dibilang bagus perkembangannya, saya dari 2007 dan memang banyak regenerasinya, yang kecil-kecil banyak berkembang terus,” katanya saat beritajateng.tv temui, Jumat, 21 Juni 2024.
Padahal, perlengkapan skatebord terbilang tidak murah. Setidaknya, untuk satu set skateboard dengan merek lokal harus merogoh kocek hingga Rp 1,5 juta. Sementara paling mahal bisa mencapai Rp 3 juta.
BACA JUGA: Hari Skateboard Sedunia, Intip Puluhan Skater Semarang Pamer Skill di Sekitar Jalan Raya
Namun demikian, Gerald menyebut, ada sensasi tersendiri dalam bermain skateboard. Menurutnya, yang membuat skateboard memiliki banyak peminat ialah munculnya rasa adrenalin saat berseluncur.
Misalnya saat gagal, mereka akan kepikiran hingga tak bisa tidur. Sementara kalau berhasil muncul rasa bangga tersendiri.
“Skateboard itu olahraga individual, antara user dan papannya. Jadi ada hawa adrenalin di mana kalau kita nyoba trik dan gagal, itu kaya panas, penasaran, kalau berhasil landing bangganya bukan main,” tutur Gerald.