SEMARANG, beritajateng.tv – Meskipun beberapa di antaranya telah ternobatkan sebagai desa wisata, tak sedikit wilayah di Jateng yang belum terjamah akses internet. Aksesibilitas menuju desa wisata kini tengah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tak terkecuali hadirnya internet.
“Memang kita lagi fokus membangun konektivitas, di samping infrastruktur seperti jalan dan pembangunan, komunikasi itu juga penting untuk dibangun. Itu akan support (mendukung) pariwisata,” ungkap Kepala Dinas Kepemudaan, Pariwisata, dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi, Kamis, 25 Januari 2024.
Terkait secara rinci wilayah mana yang belum tergapai akses internetnya, Agung menyebut Petungkriyono di Pekalongan sebagai salah satunya. Menurutnya, alasan topografi dan kondisi alam membuat desa wisata itu sulit mengakses internet.
BACA JUGA: Jadi Destinasi Alternatif, Ketua Komisi B DPRD Jateng Ungkap Kelemahan Desa Wisata
“Dan berbagai desa wisata yang ada di daerah pegunungan, seperti Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, dan Purworejo. Memang daerah itu basisnya pegunungan jadi agak sulit untuk menjangkau,” sambungnya.
Untuk menjangkau desa wisata itu dengan akses internet, bagi Agung bukan perkara yang mudah. Salah satu alasannya ialah perlu biaya yang tak sedikit dan berbagai usaha keras lainnya.
“Butuh investasi dan tambahan jaringan. Kalau dikatakan blind spot ya tidak ada blind spot. Hanya saja akses jangkauannya saja, akses lokasi juga, butuh sarana prasarana yang memadai,” jelasnya.
Ada 181 desa wisata di Jateng, gelontorkan dana hingga Rp 500 Juta
Selain bantuan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah yang telah menyediakan akses internet gratis di beberapa titik desa, Agung menyebut bantuan dana yang diberikan kepada desa wisata juga bertujuan untuk mengembangkan aksesibilitas menuju desa wisata.
Menurut keterangannya, terdapat 181 desa wisata di Jawa Tengah. Sebanyak 180 desa merupakan desa wisata rintisan, dan 1 (satu) desa merupakan desa wisata berkembang.