“Desa rintisan itu dana yang Disporapar gelontorkan Rp100 juta, sementara untuk desa berkembang itu Rp500 juta. Untuk tahun ini belum ada dana yang pasti, kita lihat kemampuan kita anggarannya berapa, terakhir kita mampu memberikan dana di 180 titik desa,” terang Agung.
Menurutnya, dana itu bisa desa bersangkutan gunakan untuk memenuhi kualifikasi sebagai desa wisata. Sebagai contoh, ujar Agung, untuk membuat gapura dan berbagai macam kebutuhan lainnya.
BACA JUGA: Podcast: Ketua DPRD Jateng Sumanto Bicara Bantuan Desa Wisata Tahun 2024
“Kebutuhan mereka macam-macam. Bisa untuk mengembangkan daya tarik wisata (DTW) di desa itu sendiri, untuk membuat gapura. Pokoknya dana itu untuk sesuatu yang masuk kriteria pengembangan desa wisata,” tegas Agung.
Sehingga, Agung merasa bantuan akses internet di titik-titik desa terpilih di Jawa Tengah ini sekaligus mampu mendongkrak potensi desa wisata yang sudah ada.
“Kita tahu desa wisata lokasinya ada di pedesaan yang memang sebagian besar jauh dari jangkauan internet. Dukungan dari Diskominfo dan pemerintah dalam memberikan alokasi untuk internet desa , bagi kami bisa juga memanfaatkan promosi desa wisata itu sendiri,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi