“Yang patut disyukuri adalah, dulunya tidak ada sekarang ada. Itu udah bagus dan udah baik. Kalau benar-benar dilakukan secara kontinu pada penerima manfaat yang tepat dampaknya akan baik, karena anak-anak paling tidak makan bergizi satu kali sehari,” tandasnya.
Sementara itu, program MBG mulai berjalan di Kota Semarang mulai sejak Senin, 6 Januari lalu. Terdapat delapan sekolah yang menjadi proyek percontohan implementasi program MBG tahap pertama ini.
Tiap harinya, 2.679 paket MBG didistribusikan ke delapan sekolah itu dengan menu bervariasi. Seperti nasi putih, ayam asam manis, tahu goreng, tumis kacang panjang wortel, dan buah semangka.
Salah satu siswa SMAN 4 Semarang, Alif Nuril mengaku senang bisa mendapat jatah makan siang gratis. Menurutnya, dengan program ini ia bisa menghemat uang jajan.
Biasanya, ia harus merogoh uang jajan untuk membeli santap siang. Berkat program MBG, ia bisa menghemat hingga Rp15 ribu.
“Rasanya seneng gitu, soalnya kan nggak harus keluar uang lagi buat jajan yang biasanya habis kurang lebih Rp15 ribu. Jadi makasih buat Pak Prabowo,” ungkap Alif. (*)
Editor: Farah Nazila