“Dengan eco enyzme ada segudang manfaat yang bisa kita rasakan, mudah-mudahan setelah kami mengedukasi ke masyarakat, banyak orang yang memanfaatkan limbah sayur dan buah,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris RDEE Jawa Tengah Suharto, menuturkan, eco enzyme merupakan sebuah cairan yang dihasilkan dari proses fermentasi sampah organik baik buah maupun sayur yang dikelola dengan beberapa macam bahan dan tahapan.
“Perbandingannya 1:3:10 ya. Jadi bahannya 1 kilogram molase, 3 kilogram limbah organik dan airnya 10 liter. Setelah limbah kita cuci, kita masukkan ke dalam air yang sudah ada larutan molasenya. Kemudian dimasukkan ember dan diaduk, lalu ditutup hingga kedap udara, didiamkan selama 3 bulan. Itu proses fermentasi, pembibitan bakteri baik. Setelah 3 bulan baru bisa dipanen,” jelasnya.
Ia pun berharap, dengan kegiatan semacam ini, generasi muda dapat memanfaatkan sampah-sampah bahan organik untuk mereka olah menjadi eco enyzme.
“Eco enzyme itu cairan hasil proses fermentasi limbah organik yang selama ini selalu orang buang. Padahal memiliki nilai manfaat yang sangat tinggi bagi kita. Bisa untuk mengobati luka dan tidak menimbulkan infeksi,” paparnya.(*)
Editor: Farah Nazila