“Sejumlah isu terkini seperti inflasi, stunting, kemiskinan dan ketahanan pangan yang terus di gerakkan bersama untuk warga Kota Semarang, ” ungkap Mbak Ita.
“Alhamdulillah hasil dari Bergerak Bersama ini, menempatkan Kota Semarang dengan berbagai capaian prestasi,” Katanya.
Antara lain, perkembangan Inflasi YoY Kota Semarang 2,57 persen berada di bawah rata-rata nasional (3,52 persen). Dan rata-rata Provinsi Jateng (2,86 persen), menjadi 7 besar kota dengan persentase realisasi pendapatan terbesar se-Indonesia sebesar 58,75 persen. 5 besar persentase realisasi belanja bansos tertinggi se-Indonesia sebesar 92,48 persen.
Sementara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga, menuturkan bahwa pihaknya mengajak peran seluruh pihak. Mulai dari pemerintah, dunia usaha, lembaga masyarakat, termasuk juga media bersinergi dan berkolaborasi bagi kepentingan perempuan di Indonesia.
“Melihat data, indeks serta PR yang ada pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Perlu sinergitas dan gerak bersama bagi kepentingan perempuan di Indonesia,” tegas Bintang.
Kongres Perempuan Nasional ini digelar pada 24-26 Agustus 2023 dengan menghadirkan 1.000 orang peserta dari seluruh Indonesia. Acara di ikuti pula oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga. DR. Ida Budhiati, SH, MH selaku Ketua SC Kongres Perempuan Nasional sekaligus anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Serta Lolly Suhenty di tetapkan sebagai anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Dalam kongres ini para peserta akan berkonsolidasi merundingkan dan mencari solusi segala permasalahan. (*)
Editor: Elly Amaliyah