Dalam upaya menyelesaikan persoalan sampah, dirinya ingin jika terdapat sampah di wilayah kota Semarang bisa langsung di bersihkan oleh dinas terkait.
Menurutnya, penanggulangan sampah harus secara bersama-sama dan tidak perlu adanya ego sektoral dengan saling melempar wewenang.
“Walaupun sungai ini bukan milik pemerintah kota Semarang. Tetapi wewenangnya BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai). Apapun itu jika di kota Semarang kita tidak bisa ego sektoral, tidak bisa seperti itu. Sehingga kami minta teman-teman, juga mengajak BBWS untuk bersama-sama membersihkan sampah,” sambungnya.
Lomba Pilah Sampah
Ke depan, Pemerintah kota Semarang juga berencana mengadakan lomba terkait pilih-pilah sampah.
Lomba tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pilah sampah sebelum di buang di tempat sampah.
Melalui lomba tersebut juga, berharap nantinya sampah tidak lagi di temukan di muara ataupun di hilir sungai kota Semarang.
Lebih lanjut, Mbak Ita mengucapkan terima kasih kepada stakeholder yang terlibat dalam upaya membersihkan sampah di pesisir kampung nelayan Tambakrejo.
Menurutnya, kegiatan ini dapat memacu semangat Pemerintah Kota Semarang maupun masyarakat untuk bergerak bersama. Dalam upaya penanggulangan sampah di kota Semarang.
“Sekali lagi, saya mewakili pemerintah kota Semarang menyampaikan matur nuwun kepada PT. Pertamina Trans Kontinental dan teman-teman dari Pandawara yang tentunya ini bisa memberi semangat. Ini adalah bagaimana kolaborasi semua pihak untuk memerangi sampah agar kota Semarang khususnya ini bisa menjadi bersih, nyaman dan indah,” pungkas Mbak Ita. (*)
Editor: Elly Amaliyah