“Saat ini kajian dari PT KAI berupa ART ini sudah ada dan saya tadi bertemu dengan Pak Direktur Pengembangan Usaha & Kelembagaan, Rudi As Aturridha. Pertemuan ini juga atas arahan dari Direktur Utama PT KAI yang saat ini tidak di Jakarta. Sudah ada pembicaraan untuk melanjutkan kerja sama, karena kerja sama ini sudah habis di tahun 2023,” papar Mbak Ita.
Rencananya, hasil dari pertemuan akan menjadi bentuk kerja sama lanjutan pengembangan transportasi publik ART.
“Dengan penandatanganan dan juga kajian yang sudah ada ini bisa dikembangkan menjadi FS atau studi kelayakan. Harapannya dengan adanya ART di Semarang, bisa menjadi pionir di daerah untuk implementasi ART di Indonesia setelah IKN,” terangnya.
Kajian Lengkap
Dalam kajian tersebut, kata Mbak Ita, lengkap dengan informasi jalur ART, kajian lengkap termasuk biaya, subsidi, hingga trase. “Dengan kajian yang sudah lengkap itu akan lebih mudah untuk di implementasikan,” imbuhnya.
Menurutnya, PT KAI tinggal menunggu regulasi dan persetujuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. “Kebetulan di acara BPK RI, saya sudah bertemu dengan Pak Menteri Perhubungan. Beliau menyampaikan akan mendorong agar segera terealisasi ART di Kota Semarang,” sebutnya.
Bahkan, pekan depan Direksi PT KAI akan ke Semarang menindaklanjuti pembaharuan dan perpanjangan kerja sama yang sebenarnya sudah habis sejak Juni 2023 lalu.
“Setelah itu, nantinya akan dibentuk tim lagi, kalau kemarin kan tim trem, ini akan dibentuk tim ART. Kemudian kami buat timetable-nya lagi. Semoga pekan depan sudah kelihatan timetable-nya, tahapan tahapan untuk realisasi ART di Kota Semarang,” tutup Mbak Ita.(*)
Editor: Elly Amaliyah