Terlebih ketika ia melukis objek manusia.
“Menggambar itu bisa melihat karakter seseorang, apakah orang itu baik atau tidak, itu seolah-olah bicara sendiri wajahnya. Hati bisa mengatakan orangnya haik, padahal cuma konsentrasi aja menggambar,” katanya.
Dengan melukis misalnya, Hartono dapat memandang suatu kejadian sebagai hal yang positif, sekalipun aslinya menguras emosi.
“Dengan sketch hati jadi lebih ringan, ide-ide lebih depet dituangkan, nggak harus nunggu material bagus. Kalau dapat kejadian apes jadi nggak sebel, malah bahagia artinya ini waktunya berkarya,” ungkap Hartono.
BACA JUGA: Pameran Seni Rupa Lintas Agama, Memotret Kebhinekaan dalam Rangka Hari Santri Nasional
Ia menganggap, melukis spontan secara khusus lebih mengutamakan momentum tertentu. Karena baginya, momentum yang sederhanalah yang lebih membekas pada ingatannya.
“Berkarya itu sederhana. Bahkan kalau gambar juga bisa pakai tusuk sate bekas. Alam raya udah aku anggap sebagai studio, semuanya itu studio,” pungkasnya.(*)
Editor: Farah Nazila