Ternyata, pria tersebut adalah Nabi Adam AS, nabi dan manusia pertama di dunia. Reaksi senyum dan tangisnya disebabkan oleh apa yang dilihatnya. Saat menoleh ke kanan, ia melihat keturunannya yang masuk surga, sedangkan saat menoleh ke kiri, ia melihat keturunannya yang masuk neraka.
Di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS, yang menyambut beliau dengan ucapan, “Selamat datang wahai saudaraku yang saleh.”
Di langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS, yang mengonfirmasi bahwa beliau telah mewarisi setengah dari kecantikan dunia.
Perjalanan Menuju Langit Ketujuh
Di langit keempat, Rasulullah SAW bertemu dengan nabi yang pertama kali menulis dengan pena.
Saat tiba di langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan seorang pria tua yang bersandar di Baitul Makmur. Beliau bertanya tentang siapa pria itu dan ternyata dia adalah Nabi Ibrahim AS. Baitul Makmur adalah tempat tawaf para malaikat, di mana setiap hari tujuh puluh ribu malaikat masuk.
BACA JUGA: Sambut Isra Miraj 2025, Dewangga Rilis Paket Umroh Plus Aqsa, Pertama di Jawa Tengah!
Nabi Idris AS menyambut Rasulullah SAW dengan ucapan, “Selamat datang saudaraku, nabi yang saleh.”
Setibanya di langit kelima, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Harun AS, yang berkata, “Selamat bertemu wahai nabi yang saleh dan saudaraku yang saleh.”
Di langit keenam, Rasulullah SAW disambut oleh Nabi Musa AS dengan ucapan, “Selamat bertemu wahai nabi yang saleh dan saudaraku yang saleh.”
Setibanya di langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW melihat seorang pria tua yang sedang bersandar di Baitul Makmur. Ketika beliau bertanya siapa pria tersebut, ternyata dia adalah Nabi Ibrahim AS.
Baitul Makmur adalah tempat tawaf bagi para malaikat, di mana setiap hari tujuh puluh ribu malaikat masuk untuk beribadah. Itulah kisah perjalanan Baginda Nabi Muhammad dalam sebuah peristiwa Isra Mi’raj menuju langit ketujuh. (*)