Ada Jajan Jadul
Tidak hanya es gempol saja, Kedai Es Kencono ini juga menjual berbagai macam jajanan tempo dulu seperti mie kremes “Mari Mas” dan persen jahe, permen asem serta berbagai jajanan tradisional lainnya.
Dengan perkembangan zaman teknologi, kalangan muda sudah mulai meminati minuman tradisional es gempol ini.
“Tapi dengan adanya Tiktok, sekarang banyak anak-anak belasan tahun yang mencoba. Mungkin dulunya dia tidak tahu, karena penasaran dari sosial media, akhirnya mereka tertarik,” ujarnya.
Nurul mengaku senang, selai minuman tradisional ini hanya diketahui kalangan milenial keatas, sekarang anak-anak generasi Z juga suka.
“Ya senang sekali, karena ini kan minuman tradisioal, kalau anak-anak muda itu mulai menikmati dan mulai kenal akhirnya akan terjaga terus tradisi ini,” paparnya.
Nurul menjelaskan, minuman gempol merupakan minuman tradisional Semarang, bahkan tertulis di buku Semarangan.
“Sebenarnya gempol sendiri beberapa kota juga ada, tapi memiliki rasa yang khas masing-masing. Kalau Semarang cenderung gurih, pakai gula halus untuk pemanis, isinya hanya gempol dan pleret,” jelasnya.
Harga Es Gempol
Satu mangkok es gempol ini, bisa kita dapat dengan harga Rp9 ribu. “Kita jual per mangkok Rp 9 ribu saja,” katanya.
Di hari biasa, Nurul bisa menjual es gempol hampir 50 porsi. Rata-rata pembeli adalah keluarga yang sedang jalan-jalan bahkan dari luar kota.
“Kalau hari biasa bisa mencapai 50 porsi, waktu liburan bisa lebih dari itu. Kebanyakan yang datang adalah keluarga sedang jalan-jalan dan bahkan dari luar kota,” terangnya.
Nurul buka kedai Kenco ini setiap hari dari pukul 10.00 wib hingga 15.00 wib. Dan meraih omset penjualan Rp500 ribu per hari. (*)
Editor: Elly Amaliyah