SEMARANG, beritajateng.tv – Selama ini kopi identik sebagai minuman penambah energi di pagi hari atau teman yang pas untuk menemani lembur. Minuman yang bagi banyak orang jadi penghilang kantuk ini menjadi favorit. Namun, bagaimana jika berbuka puasa dengan secangkir kopi?
Meneguk kopi saat berbuka puasa bukanlah hal yang asing bagi warga yang bermukim di sekitar Masjid Layur, Dadapsari, Semarang Utara. Masjid yang berdiri sejak 1802 silam dan berlokasi persis pinggir Sungai Berok ini memiliki minuman khas bernama Kopi Arab sebagai hidangan wajib untuk berbuka puasa.
BACA JUGA: Pemkot Semarang Kembangkan Potensi Wisata Kampung Melayu
Berbeda dengan kopi lainnya, kopi yang berasal dari saudagar-saudagar Yaman kala berdagang itu memiliki rasa otentik. Bagaimana tidak? Bubuk kopi yang bercampur dengan berbagai rempah seperti jahe, sereh, kapulaga, cengkeh, jerung wangi, kayu manis, dan pandan ini membuat Kopi Arab menjadi sedap dan unik.
Menelisik Sejarah Kopi Arab sampai Daratan Pantura
Nama Masjid Layur terkenal oleh khayalak ramai, tidak terkecuali pencinta sejarah Islam. Dibatasi oleh tembok dengan tinggi kurang lebih 5 meter yang dahulu berfungsi sebagai menara pengawas pantai pada Perang Kemerdekaan 1945-1949, maka tak heran jika masjid ini juga mendapat julukan Masjid Menara.
BACA JUGA: Revitalisasi Kampung Melayu Semarang Diharapkan Bisa Jadi Daya Tarik Kunjungan Wisata
Sejak tahun 1743, kampung sekitar masjid telah menjadi pemukiman orang Melayu. Lokasinya yang strategis membuat banyak pedagang luar kerap kali singgah. Termasuk pedagang Yaman yang kemudian membawa racikan Kopi Arab ke tanah ini. Tahun 1802, Masjid Layur ini berdiri seiring dengan berkembang pesatnya agama Islam dan saudagar Arab yang berdatangan.
Orang-orang Yaman yang bermukim di Kampung Melayu memiliki kebiasaan membuat kopi sembari menunggu adzan maghrib berkumandang. Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Kopi Arab.
BACA JUGA: Revitalisasi Kampung Melayu Semarang Capai Progres 70 Persen
Mulanya, Kopi Arab menjadi sajian untuk acara keluarga maupun kegiatan penting lainnya. Seiring dengan perkembangannya, kopi ini hanya tersaji saat bulan Ramadhan saja sebagai menu khas berbuka puasa dari Masjid Layur.
“Hari ini Kopi Arab tetap dihidangkan. Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama,” ungkap H. Ali, salah satu tokoh masyarakat setempat saat mempersiapkan kudapan menjelang buka puasa di Masjid Layur, Sabtu 25 Maret 2023.