SEMARANG, beritajateng.tv – Potensi industri game di Indonesia sangatlah besar. Berdasarkan penelitian dari We Are Social, Indonesia menjadi negara dengan jumlah pemain video game terbanyak ketiga di dunia.
Tercatat sekitar 94,5 persen pengguna internet berusia 16-64 tahun di Indonesia juga memainkan video game pada tahun 2022 lalu. Hal inilah yang memotivasi Glenn Andrenorman untuk mendirikan PT Sidji Jaya Abadi atau Sidji Studio, sebuah perusahaan teknologi yang bergerak dalam pengembangan game baik website maupun aplikasi.
Glenn sapaan akrabnya menjelaskan, Sidji Studio mulanya adalah perusahaan perangkat lunak yang hanya mengerjakan pesanan projek dari pihak ketiga. Namun, saat pandemi Covid-19, ia melihat peluang baru yang menguntungkan. Yaitu game dengan premis sederhana.
“Rilis game MaGer pada 2020. Dulu waktu testing 2019, rilis 2020, 2021 pandemi, langsung wutt naik drastis. Premisnya orang main game dapat uang,” jelasnya saat beritajateng.tv temui saat Festival for Creative Futures di Up Town Mall BSB City Semarang beberapa waktu yang lalu.
BACA JUGA: Kisah Siti Aminah, Geluti Tenis Meja Sejak SD hingga Bela Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja
Perkembangan game ‘MaGer’ yang drastis
Perkembangan pengguna MaGer bisa terbilang drastis. Yang awalnya hanya dimainkan oleh 100 orang di bulan pertama, penggunanya melonjak tinggi saat Pandemi Covid-19.
Apalagi, Glenn waktu itu sempat bekerja sama dengan Youtuber Semarang. Hingga saat ini, MaGer terpantau telah 3,5 juta kali diunduh se-Indonesia.
“Dalam satu bulan terakhir terdapat sekitar 230 ribu pemain aktif,” imbuhnya.
Glenn menjelaskan, konsep MaGer sebenarnya sangat sederhana. Yaitu play to earn. Artinya, pengguna yang memainkan game bisa mendapatkan koin MaGer. Nantinya, koin tersebut bisa dipindah kedalam rekening pengguna.