Hal tersebut juga terbukti dari adanya sisa peninggalan dua mesin produksi yang ditemukan terkubur di lingkungan sekolah.
“Dulu waktu ada kerja bakti gali tanah nemu buletan besi kecil, pas diambil digali lagi ternyata dua mesin produksi. Mungkin dulu buat anak-anak belajar,” ucap Dono.
Hingga saat ini, Dono mengaku sering menerima kunjungan orang Belanda tiap tahunnya. Kemungkinan besar mereka adalah keturunan dari orang Belanda yang pernah tinggal di kamp interniran Lempongsari.
BACA JUGA: Menjelang 17 Agustus, Berikut Sejarah Singkat Hari Kemerdekaan Indonesia yang Wajib Kamu Tahu
Ia memperkirakan, orang-orang Belanda mulai sering berkunjung ke SMPN 39 Semarang sekitar tahun 1900an.
“Terakhir orang-orang Belanda ke sini bulan Juni kemarin ada satu keluarga. Terutama anak atau cucunya ingin napak tilas kejadian yang pernah kakek dan neneknya alami dulu,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila