Scroll Untuk Baca Artikel
FeatureGaya HidupHeadlineNews Update

Menikmati Kudapan Nusantara Bergaya Western di Bathari Restaurant Salatiga

×

Menikmati Kudapan Nusantara Bergaya Western di Bathari Restaurant Salatiga

Sebarkan artikel ini
batari salatiga
Bathari Salatiga menyajikan menu nusantara dengan penyajian modern. (ricky fitriyanto/beritajateng.tv)

SALATIGA, 28/3 (beritajateng.tv) – Ragam kuliner Indonesia begitu kaya. Tak hanya nikmat, cita rasanya juga khas. Namun bagaimana jika sajian khas Indonesia tersebut disajikan dengan gaya western? Penasaran? Cobalah datang ke Bathari Restaurant Salatiga.

Atas undangan Gde Prasetyo, Head Chef Bathari Restaurant, beritajateng.tv berkunjung ke resto baru di Jalan Ahmad Yani No 12 Kalicacing, Salatiga ini, akhir pekan lalu. Bathari Restaurant berdiri megah di bangunan cagar budaya, Villa Geertruida yang sudah ada sejak tahun 1933.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Berdiri di bangunan heritage bergaya kolonial, sebagian besar orang mungkin mengira resto ini menyajikan menu western. Faktanya, semua yang ditawarkan menu nusantara. Yang paling menarik adalah dessert alias pencuci mulut. Berbagai kudapan khas tersebut disajikan bergaya western dengan teknik penataan (plating) yang menarik dan artistik.

Carang gesing misalnya, kudapan yang dibuat dari pisang yang biasa dibungkus daun pisang. Bathari mengemasnya menjadi carang gesing brulee. Paduan unik carang gesing dan crème brulee, pudding klasik dari Perancis.

Carang gesing brulee dibuat dari pisang, nangka, vanilla coconut, custard, dilapisi gula aren di atasnya. Pencuci mulut ini kemudian digosongkan menggunakan torch, langsung di meja pengunjung. Tak hanya nikmat, cara penyajiannya juga berdaya kejut.

Ada juga es teler deconstructed. Koktail buah asli Indonesia ini “diacak-acak” alias diubah bentuk aslinya. Menu es teler “next level” ini berisi alpukat, kelapa muda, nata de coco, nangka, dan selasih. Yang berbeda, ada tambahan es krim kelapa, dan daun mint diatasnya. Alih-alih menggunakan kuah santan dan susu kental manis, kudapan ini diisi saus manis. Plating modern membuatnya tampil lebih artistik tanpa kehilangan rasa aslinya.

Chef Desyanto selaku Consultant dan Konseptor mengatakan kudapan ala Indonesia banyak yang enak, tetapi cara pengemasannya kurang menarik. Padahal kalau dikemas menarik, orang akan lebih tertarik.

“Kami juga mengangkat jajanan pasar khas Salatiga yaitu enting-enting gepuk dan ampyang kacang jadi salah satu menu,” katanya.

Sementara untuk main course, Bathari menawarkan berbagai sajian nusantara seperti Bebek Bali Crispy, Cumi Hitam Pekalongan, Ikan Woku Belanga, Ayam Bakar Taliwang Lombok, Sate Komoh Pasuruan, Kerang Bakar Jimbaran, dan Soto Betawi.

Head Chef Gde Prasetyo mengatakan 100 persen menu yang disajikan adalah Indonesian Food yang dikemas modern. “Di tengah serbuan berbagai menu luar negeri, kami yakin menu nusantara masih leading. Makanan Indonesia ini bisa dikonsumsi setiap hari, tapi menu western belum tentu,” tandasnya.

Owner Bathari Restaurant Salatiga, Monica Angelina mengatakan, restonya menawarkan suasana cozy dan lebih mengincar segmen keluarga. “Segmennya lebih ke family. Karena itu menu disini semua konsepnya sharing. Satu menu bisa untuk dua atau tiga orang,” katanya.

Bathari Restaurant Salatiga, lanjutnya, dibangun di bangunan heritage yang dipugar tanpa menghilangkan bentuk aslinya. “Resto ini bergaya kolonial, vintage, dan oldies. Semua masih asli, termasuk kayu dan keramiknya,” ujarnya.

Dia menambahkan, Salatiga saat ini sudah menjadi destinasi wisata seperti Semarang dan Solo. “Kami ingin ikut meramaikan Salatiga. Sejak resto buka sampai sekarang, banyak pengunjung dari Semarang dan Solo yang datang kesini,” paparnya. (*)

Tinggalkan Balasan