SEMARANG, beritajateng.tv – Di Indonesia, terdapat berbagai jenis wayang yang populer. Mulai dari wayang kulit, wayang golek, wayang orang, hingga wayang sasak. Namun, di antara banyaknya wayang tersebut, ada satu jenis wayang yang hampir punah. Yaitu wayang suket.
Di Kota Semarang sendiri, eksistensi wayang suket kembali meningkat setelah beberapa pemandu wisata di Kota Lama mencoba mengenalkannya. Salah satunya adalah Rofiq Ahmad.
Sesuai namanya, wayang suket berasal dari suket atau dalam bahasa Indonesia berarti rumput kering. Rofiq sendiri mengaku menggunakan rumput jenis mendong.
“Salah satu kelebihan tinggal di Semarang, masih banyak rawa-rawa yang ada rumput mendongnya, saya cari sendiri semua bahannya karena melimpah ruah juga di Semarang,” jelas Rofiq ketika beritajateng.tv temui di Pasar Klitikan, Senin 30 Oktober 2023.
Tak mudah, Rofiq membutuhkan waktu hingga empat tahun untuk menemukan formula yang pas dalam menganyam rumput mendong menjadi wayang suket. Pada awalnya, tak sedikit wayang tersebut yang merupakan buatannya kemudian rusak, berjamur, hingga meleyot lantaran kesalahan pengolahan rumput.
BACA JUGA: Gaet Wisatawan, Pemandu Wisata Hidupkan Wisata Kota Lama Semarang dengan Cara Ini
Bahkan, setelah itu Rofiq juga masih harus belajar cara membuat karakter wayang tertentu.
“Untuk belajar karakter Dewi Sri butuh waktu dua tahun,” imbuhnya.
Hingga saat ini, Rofiq telah konsisten selama enam tahun menjadi pelestari wayang suket. Menurutnya, karakteristik cerita wayang ini sangat berbeda dengan jenis lainnya. Misalnya wayang kulit. Cerita wayang kulit lebih condong ke cerita Ramayana dan Mahabrata ala India, sementara wayang suket lebih ke karakter wayang nasional.