Adapun poin-poin yang pihaknya suarakan tidak jauh dari pernyataan sikap sebelumnya. Yaitu menyoroti persoalan demokrasi.
Antara lain desakan untuk kembali menegakkan dan menjunjung tinggi hukum yang saat ini ia anggap telah rusak.
“Kami melihat saat ini demokrasi dilucuti secara terang-terangan lalu kerusakan terhadap etika dan moral sudah mencapai titik nadi. Kami minta pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia kembali mengawal pembumian terhadap etika dan moral untuk mengamankan dari potensi kerusakan yg lebih parah,” ucapnya.
BACA JUGA: Masa Tenang, Timnas AMIN Jateng Bakal Gelar Doa Bersama di Semarang
Selain itu, Farid juga menuntut pemerintah untuk menjamin pelaksanaan Pemilu secara aman dan damai tanpa ada intimidasi dan segala bentuk pemaksaan.
“Pemerintah harus kembalikan marwah demokrasi dengan kembali menjalani menjunjung etika dan moral serta mengajak masyarakat mengawal jalannya kehidupan berdemokrasi,” pungkasnya.(*)
Editor: Farah Nazila