Menurut Sumanto, potensi besar sektor pertanian dan peternakan di Jawa Tengah mampu menopang visi-misi Presiden dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti kurangnya peran pemerintah dalam penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tahap kedua beberapa waktu lalu. Wabah PMK yang melanda hewan ternak belum lama ini jauh lebih ganas daripada sebelumnya.
BACA JUGA: Produksi Telur-Daging Ayam Surplus, MBG Dorong Peternakan Jateng Penuhi Kebutuhan Protein
Sejumlah peternak mengeluhkan minimnya respons dan dukungan dari pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, termasuk dalam hal pengadaan anggaran vaksin. Akibatnya, banyak sapi yang tidak tertolong dan mati.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, Ignatius Haryanta Nugraha mengatakan pihaknya siap menjamin kualitas ternak sebelum dipasarkan kepada masyarakat.
“Kita juga melakukan pendampingan kepada peternak agar mereka bisa menerapkan prinsip good breeding practice, sehingga ternak yang dihasilkan betul-betul layak untuk di kembangkan sebagai ternak bibit yang ada di Jawa tengah,” ungkapnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto